Mahasiswa Teknik Unhas Meninggal saat Diksar Mapala

Sempat mengeluh tidak enak badan

Makassar, IDN Times - Seorang mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) mapala. Mahasiswa tersebut diketahui bernama Virendy Marjefy (19 tahun), mahasiswa Fakultas Teknik.

Virendy meninggal setelah mengikuti Diklat Mapala 09 di Kabupaten Maros, Sabtu (14/1/2023) dini hari. Dia meninggal saat melintas jalur Tompobulu di Kabupaten Maros dan Malino di Kabupaten Gowa. 

"Iya betul. Kemarin 14 Januari," kata Kabag Humas Unhas, Supratman S Athana, saat dikonfirmasi IDN Times, Minggu (15/1/2023).

1. Sempat mengeluh tidak enak badan

Mahasiswa Teknik Unhas Meninggal saat Diksar MapalaIlustrasi Gejala Penyakit (Sakit Kepala) (IDN Times/Mardya Shakti)

Supratman menjelaskan bahwa ketika peserta melintasi rute tersebut, Virendy sempat merasakan keluhan tidak enak badan lalu diberikan pertolongan oleh rekan-rekannya. Namun karena kondisinya tak kunjung membaik, maka Virendy pun langsung dilarikan ke rumah sakit Grestelina di Makassar.

"Ketika situasinya mengkhawatirkan dan sangat lemas. Dievakuasilah ke rumah sakit. Dibawa ke RS Grestelina Makassar," kata Supratman.

2. Laporan kesehatan disebut cukup baik

Mahasiswa Teknik Unhas Meninggal saat Diksar Mapalailustrasi konsultasi dokter (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara itu, Ketua Mapala O9 Unhas, Ibrahim, menjelaskan kronologi kejadian sebelum Virendy menghembuskan napas terakhirnya. Ibrahim menuturkan bahwa Virendy sudah tak sadarkan diri sekitar pukul 23.00 WITA, Jumat (13/1/2023). 

"Dia posisinya lagi di atas. Dievakuasi pakai tandu dulu supaya dapat jalan beton. Kami evakuasi dari jam 11 sampai jam setengah 5 subuh ke jalan beton," katanya.

Dia menjelaskan bahwa diksar tersebut merupakan program pendidikan untuk anggota baru Mapala. Setiap peserta yang akan ikut harus menjalani cek kesehatan terlebih dahulu. Dia menyebut laporan kesehatan Virendy saat itu cukup baik.

"Kalau dari datanya sehat," katanya.

3. Meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit

Mahasiswa Teknik Unhas Meninggal saat Diksar MapalaIlustrasi gambar jenazah (dok IDN Times)

Dia juga menjelaskan bahwa saat itu, mereka sedang berada di lokasi yang tidak ada sinyal komunikasi. Karena itu, kata Ibrahim, panitia tidak bisa menghubungi orang tua Virendy melalui telepon.

"Tidak ada sinyal. Di jalan beton harus jalan lagi jauh untuk bisa dapat sinyal. Nomor telponnya orang tuanya belum didapat saat itu. Kami memang pada saat itu fokus untuk mengevakuasi almarhum ke rumah sakit," katanya.

Virendy akhirnya dibawa ke RS Grestelina di Makassar. Ibrahim menjelaskan bahwa Virendy dibawa ke rumah sakit tersebut karena saran dari rekannya meskipun di daerah Maros juga ada rumah sakit.

"Untuk rumah sakitnya itu dari teman-teman arahkan  Ada yang koordinasi di Makassar untuk dibawa ke Grestelina saja. Karena sudah meninggal memang di sana," kata Ibrahim.

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya