Legenda Panahan Kusuma Wardhani  Terbaring di Rumah Sakit

Satu dari 3 Srikandi Indonesia di Olimpiade Seoul 1988

Makassar, IDN Times - Atlet panahan legendaris Indonesia asal Sulawesi Selatan, Kusuma Wardhani, kini tengah sakit. Perempuan berusia 59 tahun itu dirawat di rumah sakit Hermina Makassar.

Kondisi terkini Kusuma Wardhani disampaikan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel, Suherman. Kusuma dirawat karena hipertensi dan penyumbatan pembuluh darah.

"Menurut keterangan dokter, tensinya tinggi. Begitu dia masuk tanggal 15 kalau tidak salah. Besoknya pagi saya sudah jenguk," kata Suherman kepada IDN Times, Senin (21/8/2023).

Baca Juga: [WANSUS] Aldila Sutjiadi, Srikandi Tenis yang Harumkan Nama Indonesia

1. Wardhani belum bisa diajak berkomunikasi

Legenda Panahan Kusuma Wardhani  Terbaring di Rumah SakitIlustrasi layanan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Suherman mengatakan pihaknya dari Dispora juga telah menjenguk atlet peraih medali perak Olimpiade itu. Namun saat menjenguk, Kusuma rupanya belum bisa ditemui karena masih berada di ruang ICU.

"Terus kami lihat keluarganya itu memang belum bisa diajak ngobrol. Belum bisa diajak komunikasi," kata Suherman.

Dia pun menitipkan kepada pihak rumah sakit agar benar-benar memberikan pelayanan terbaik. Suherman menegaskan bahwa Kusuma Wardhani merupakan atlet nasional yang membanggakan Indonesia di level internasional.

"Mohon diperhatikan karena biar bagaimanapun beliau juga adalah Srikandi kita di Indonesia yang memang mantan pemanah dan pernah meraih medali perak Olimpiade Seoul," kata Suherman.

2. Dua rekan Wardhani di 3 Srikandi datang menjenguk

Suherman juga mengatakan, bahwa dua rekan atlet yaitu Nurfitriyana Saiman dan Lilies Handayani telah juga telah menjenguk Kusuma Wardhani. Mereka berdua langsung terbang ke Makassar pada 20 Agustus 2023 lalu begitu mendengar kondisi Kusuma Wardhani.

"Saya juga jemput di bandara, saya bawah juga kembali ke rumah sakit Hermina. Sempat berjumpa juga sama ibu Kusuma Wardhani," kata Suherman.

Suherman menuturkan kondisi Kusuma saat itu mulai ada penurunan tensi yakni 140. Hanya saja kondisinya masih belum bisa diajak berbicara dan hanya bisa memberi kode.

"Jadi memang belum memungkinkan karena pengaruh tensinya tinggi. Dia hanya melihat orang, mengenal orang tapi untuk berbicara sampai sekarang saya belum komunikasi lanjut," kata Suherman.

3. Srikandi penyumbang medali Olimpiade pertama buat Indonesia

Kusuma Wardhani, Nurfitriyana Saiman dan Lilies Handayani menorehkan sejarah dengan menyumbang medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade. Ketiga atlet panahan ini berhasil meraih medali perak panahan beregu Putri di Olimpiade Seoul 1988.

Ketiga legenda panahan ini pun dijuluki 3 Srikandi. Kisah perjuangan mereka diangkat ke layar lebar dengan judul sama pada tahun 2016.

Baca Juga: Sejarah Panahan, Olahraga yang Berusia Ribuan Tahun

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya