Keterpakaian Tempat Tidur Pasien COVID-19 di RS Dadi Makassar Menurun

Kasus sudah melandai, namun pihak RS masih tetap siaga

Makassar, IDN Times - Keterpakaian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di ruang isolasi pasien COVID-19 di RSKD Dadi Makassar mengalami penurunan, seiring melandainya kasus corona di Sulawesi Selatan.

Direktur RSKD Dadi Makassar, dr Arman Bausat, mengatakan penurunan itu mulai tampak pada Agustus 2020 lalu. Hingga saat ini, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit ini masih berlebih. 

"Karena kami memiliki 250 tempat tidur. Sekarang yang terpakai cuma 39. Jadi kan dari sini kita bisa lihat bahwasanya kasus mulai menurun. Itu juga terjadi pada beberapa rumah sakit," ujar Arman kepada IDN Times, Senin (9/11/2020).

1. Menurun seiring melandainya kasus

Keterpakaian Tempat Tidur Pasien COVID-19 di RS Dadi Makassar MenurunIlustrasi Lorong Rumah Sakit (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Arman mengatakan untuk saat ini pihaknya belum berencana menambah kapasitas tempat tidur seiring dengan jumlah pasien yang terus berkurang. Karena masih banyak tempat tidur yang tidak terpakai. 

Menurut Arman, berkurangnya jumlah pasien COVID-19 di RSKD Dadi disebabkan karena rumah sakit lainnya juga sudah mulai menangani COVID-19. Tak seperti di awal-awal di mana banyak rumah sakit yang menolak menangani pasien COVID-19, saat ini yang terjadi justru sebaliknya.

"Sekarang dengan melandainya kasus dan banyaknya rumah sakit yang menangani COVID-19, otomatis ketersediaan tempat tidur sangat banyak sekarang," kata Arman. 

2. Pernah melonjak tapi tak sampai kelebihan

Keterpakaian Tempat Tidur Pasien COVID-19 di RS Dadi Makassar MenurunIlustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

RSKD Dadi, kata Arman, mulai menangani pasien COVID-19 pada April 2020. Namun semakin hari pasien COVID-19 juga semakin bertambah. Kenaikan itu mulai bulan Mei, Juni, dan Juli. Pada Agustus, pasien mulai menurun, begitu pun pada September dan Oktober fluktuatif. 

"Hari ini hanya 39 dari 250 tempat tidur. Pernah malah 27. Ini jauh dari waktu bulan Juli yang sampai 235," katanya.

Meski begitu, Arman mengaku tak pernah terjadi lonjakan pasien di RSKD Dadi yang membuat pihak rumah sakit sampai menolak pasien dengan alasan tempat tidur penuh. 

"Hampir penuh cuma kan itu hari masih ada space kosong," katanya.

Baca Juga: Sembuh dari Corona, RS Dadi Pulangkan 76 Warga Binaan Lapas Gowa  

3. Tetap siaga meski kasus melandai

Keterpakaian Tempat Tidur Pasien COVID-19 di RS Dadi Makassar MenurunIlustrasi rumah sakit (IDN Times/Arief Rahmat)

Namun Arman menegaskan pihaknya akan tetap siaga jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus. Pasalnya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Sulsel masih fluktuatif, kadang naik kadang turun.

"Kalau kita lihat secara nasional, kasus ini kan masih tetap tinggi. Tapi kalau untuk di Sulsel melandai. Tiba-tiba turun drastis, tiba-tiba naik," ucap Arman.

Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Sulsel pada Senin (9/11/2020) sudah mencapai 18.818 kasus dengan penambahan kasus harian sebesar 58 kasus. Tingkat kesembuhan juga semakin meningkat menjadi 16.912 kasus dengan penambahan 15 orang. 

Baca Juga: Warga Datangi RS Dadi Makassar, Mau Bawa Pulang Jenazah Pasien Corona

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya