Jumlah Kasus DBD di Sulsel hingga April 2024 Capai 1.620 Kasus

Tercatat 9 orang meninggal dunia

Intinya Sih...

  • Kasus DBD di Sulawesi Selatan mengkhawatirkan karena telah mencapai 1.620 kasus dan 9 kematian sejak Januari hingga April 2024.
  • Kasus DBD terjadi di 7 kabupaten, dengan peningkatan jumlah kasus dibanding tahun sebelumnya, melibatkan semua golongan usia.
  • Virus Dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang aktif pada pagi dan sore hari, sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan.

Makassar, IDN Times - Kasus demam berdarah Dengue (DBD) di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) patut diwaspadai. Kewaspadaan ini perlu ditingkatkan menyusul musim penghujan yang masih berlangsung di sejumlah daerah.

Dinas Kesehatan Sulsel mencatat jumlah pasien DBD terhitung sejak Januari hingga April 2024 telah mencapai 1.620 kasus. Kasus DBD ini telah mengakibatkan korban jiwa.

"Secara kumulatif kasus sampai minggu ke-13, April ini, 1.620 kasus yang terlaporkan dari seluruh kabupaten kota dengan jumlah kematian 9 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ishaq Iskandar, Jumat (19/4/2024).

1. Kasus meningkat dibanding tahun 2023

Jumlah Kasus DBD di Sulsel hingga April 2024 Capai 1.620 KasusJentik atau telur nyamuk Aedes aegypti (IDN Times/Dhana Kencana)

Ishaq menyebutkan laporan kasus DBD itu terjadi di 7 kabupaten yaitu Enrekang, Maros, Soppeng, Bantaeng, Bulukumba, Toraja Utara dan Pangkep.

Pada 2023 lalu, kasus DBD secara kumulatif mencapai 2.859 kasus dan 10 kematian. Itu artinya, terjadi peningkatan kasus DBD tahun ini karena. Belum pertengahan tahun, kasus DBD sudah mencapai 1.620 kasus dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah.

"Jadi memang sejak Januari sampai April agak meningkat karena perubahan musim,ada intensitas curah hujan yang meningkat di awal Januari sampai April," kata Ishaq.

2. Semua orang berisiko tertular DBD.

Jumlah Kasus DBD di Sulsel hingga April 2024 Capai 1.620 KasusIlustrasi pasien DBD. (IDN Times/Riyanto)

Usia pasien yang terjangkit DBD di wilayah Sulsel hampir menyeluruh mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Semua orang, berisiko tertular DBD.

Sejak Januari hingga April 2024, golongan usia 0-14 tahun mendominasi dengan presentasi 49,94 persen. Kemudian, golongan usia 15-44 tahun dengan presentasi 42,90 persen dan golongan usia >44 tahun sebanyak 7,16 persen.

Ishaq menjelaskan virus Dengue penyebab DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Penyebaran ini sangat rentan di pagi dan sore hari.

"Itu yang biasa kalau tidur pagi dan sore, termasuk juga kalau di rumahnya ada gantungan baju, ban bekas, dispenser atau di bawah kulkas bisa menjadi sarang nyamuk," kata Ishaq.

Baca Juga: Sulsel Waspada Cuaca Ekstrem, BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon

3. Upaya pemberantasan DBD

Jumlah Kasus DBD di Sulsel hingga April 2024 Capai 1.620 Kasusilustrasi 3M Plus untuk mencegah demam berdarah (ayosehat.kemkes.go.id)

Untuk itu, Dinas Kesehatan Sulsel telah membuat surat edaran terkait kewaspadaan peningkatan kasus DBD di seluruh kabupaten dan kota. Selain itu, koordinasi juga ditingkatkan antara Pemprov dengan Pemda kabupaten dan kota baik melalui pertemuan langsung maupun via Zoom meeting.

Dinas Kesehatan juga mendistribusikan sarana diagnostik (RDT), bahan fogging, serta larvasida atau abate ke 24 kabupaten dan kota. Di sisi lain, pihaknya juga menggalakkan sosialisasi gerakan 3M, menguras tempat penampungan air, menutup tempat yang bisa ditempati air, dan menguburkan barang bekas yang berpotensi menampung air.

"Kemudian membersihkan selokan, genangan air dan tempat penampungan air serta sampah-sampah bisa menjadi sarang nyamuk seperti botol, kaleng bekas, ban bekas dan yang bisa tempat jadi sarang nyamuk," kata Ishaq.

Baca Juga: 270 Hektare Lahan Kritis, Pemprov Sulsel Bakal Tanam 2 Juta Pohon

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya