Indahnya Arsitektur Masjid Cheng Hoo Makassar, Instagrammable Banget!

Masjid ini jadi pusat pembinaan mualaf di Makassar

Makassar, IDN Times - Kota Makassar, Sulawesi Selatan, memiliki berbagai macam masjid ikonik. Salah satunya adalah Masjid Muhammad Cheng Hoo.

Lokasi masjid Cheng Hoo Makassar berada di Jalan Danau Tanjung Bunga, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate. Boleh dikata, lokasi masjid yang satu ini cukup jauh dari pusat kota. Meski begitu, masjid ini tetap ramai dikunjungi walau tak sepenuh tahun-tahun sebelumnya, mengingat situasi saat ini masih pandemik COVID-19.

Nama masjid ini diambil dari nama Laksamana Cheng Hoo, seorang kasim muslim yang menjadi kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok. Dia merupakan kaisar ketiga Dinasti Ming yang berkuasa pada 1403 hingga 1424. 

Laksamana Cheng Hoo pun turut andil dalam menyebarkan agama Islam di Tanah Air. Untuk menghormatinya, masjid ini pun dinamakan Masjid Muhammad Cheng Hoo.

"Kebetulan beliau adalah seorang muslim. Jad itulah yang menyebabkan sehingga masjid kita ini disebut dengan Masjid Cheng Hoo," kata Sekretaris Takmir Masjid Cheng Hoo Tanjung Bunga, Badaruddin Basir, Kamis (30/4/2021).

1. Ada dua Masjid Cheng Hoo di Makassar

Indahnya Arsitektur Masjid Cheng Hoo Makassar, Instagrammable Banget!Masjid Cheng Hoo di Jalan Danau Tanjung Bunga Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Masjid Cheng Hoo di Makassar sebenarnya ada dua. Masjid satunya lagi berada di Jalan Hertasning. 

Awalnya, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) sangat mendambakan sebuah masjid berarsitektur Tionghoa. Akhirnya, dibangunlah masjid yang berada di Jalan Hertasning. 

"Allah takdirkan ada masjid di Hertasning berkat bantuan dari seluruh jamaah, baik yang muslim maupun yang non muslim. Kemudian alhamdulillah di sini juga sudah ada Masjid Cheng Hoo Tanjung Bunga," kata Badaruddin.

Masjid Cheng Hoo ini sendiri dibangun pada 2013 atas inisiatif dari Hj Ramlah Kalla Aksa. Masjid ini juga boleh dikata merupakan impian dari pengurus PITI yang sangat mengharapkan masjid bernuansa Tionghoa.

"Memang sudah disepakati pengurus pusat PITI bahwa ketika ada masjid terbangun di seluruh Indonesia, kita akan berikan nama Masjid Muhammad Cheng Hoo," kata Badaruddin.

2. Bangunan masjid didominasi warna merah

Indahnya Arsitektur Masjid Cheng Hoo Makassar, Instagrammable Banget!Masjid Cheng Hoo di Jalan Danau Tanjung Bunga Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Masjid Cheng Hoo Makassar didominasi warna merah. Warna yang sangat identik dengan kebudayaan Tionghoa. Selain itu, beberapa bagian juga dicat berwarna putih dan kuning. 

Arsitekturnya juga sangat memikat mata dengan perpaduan antara arsitektur Tionghoa, Bugis, Makassar dan Arab. Sentuhan khas Tionghoa itu terlihat dari bentuk kubah. Masjid ini tidak memiliki kubah berbentuk bawang, tapi menyerupai bangunan pagoda.

Di bagian depan masjid, tampak tulisan berbahasa Mandarin yang di atasnya tertulis 'Masjid Muhammad Cheng Hoo'.

"Jadi itu yang menjadi ciri khas masjid ini," kata Badaruddin.

Baca Juga: Masjid Tertua Donggala, Bertahan meski Berkali-kali Dihantam Tsunami

3. Jadi tempat pembinaan bagi mualaf

Indahnya Arsitektur Masjid Cheng Hoo Makassar, Instagrammable Banget!Masjid Cheng Hoo di Jalan Danau Tanjung Bunga Makassar. IDN Times/Asrhawi Muin

Menariknya lagi, meskipun masjid ini bernuansa Tionghoa, tapi masjid ini menjadi tempat pembinaan bagi mualaf, orang yang baru memeluk agama Islam. Tapi bukan hanya etnis Tionghoa saja, melainkan mualaf dari berbagai kalangan.

"Karena kita di PITI sendiri bukan hanya Tionghoa saja yang ada, termasuk ada muallaf Toraja, Bali dan sebagainya. Jadi ini tempat sentral pembinaan teman-teman yang masuk Islam," kata Badaruddin.

Pembinaan yang dimaksud adalah pengajian rutin serta pembelajaran soal dasar-dasar akidah, salat, dan ibadah umat Islam lainnya. Tapi bukan mualaf saja yang mengikuti kegiatan rutin itu, melainkan orang yang sudah Islam sejak lahir.

"Jadi mereka juga ada yang datang ke sini, baik yang baru belajar mengaji, memang muslim dari sananya atau memang baru masuk Islam," kata Badaruddin.

Baca Juga: Riwayat Masjid As' Said, Peninggalan Pedagang Arab di Pecinan Makassar

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya