Hampir Kedaluwarsa, Penyuntikan Vaksin AstraZeneca di Sulsel Digenjot

Vaksinasi harus rampung sebelum akhir Juni 2021

Makassar, IDN Times - Setelah sempat tertunda, vaksin AstraZeneca sudah bisa digunakan di Sulawesi Selatan. Dinas Kesehatan setempat menerima surat resmi dari BPOM terkait penggunaan AstraZeneca CTMAV 547 yang telah lolos uji toksisitas.

Hanya saja, Dinkes harus berpacu dengan waktu untuk menuntaskan penyuntikan vaksin AstraZeneca. Pasalnya, ribuan vaksin yang sudah lama tersimpan di gudang milik Dinkes ini bakal kedaluwarsa dalam waktu dekat.

"(Kedaluwarsa) akhir Juni, tapi kan untuk TNI sudah disiapkan besok, sampai pekan ini selesai semua vaksinasinya. Besok dimulai di beberapa titik yang sudah direncanakan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendat Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel, dr Nurul AR saat dikonfirmasi IDN Times via telepon, Rabu (2/6/2021).

Baca Juga: Dinkes Sulsel Tunggu Rekomendasi BPOM untuk Vaksin AstraZeneca

1. Vaksin disimpan karena vaksinasi tertunda

Hampir Kedaluwarsa, Penyuntikan Vaksin AstraZeneca di Sulsel DigenjotVaksin COVID-19 AstraZeneca. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Vaksin AstraZeneca yang sudah disimpan di gudang milik Dinkes Sulsel ada sebanyak 3.210 vial, yang terbagi 1.210 vial untuk TNI dan 2.000 vial untuk Polda. Awalnya, vaksin tersebut akan disuntikkan pada 18 Mei 2021. Tapi karena ada uji sterilisasi dan toksisitas dari BPOM, Dinkes terpaksa menunda vaksinasi.

Karena sekarang vaksin AstraZeneca sudah boleh digunakan maka Dinkes harus menuntaskan vaksinasi untuk kelompok tersebut sebelum akhir Juni 2021 nanti. Jika tidak, maka vaksin tersebut akan berakhir sia-sia.

"Vaksinasi Polri juga sudah jalan. Jadi bertahap. Insyaallah tidak akan sampai percuma. Sebelum Juni sudah selesai. Dua minggu inilah," kata Nurul.

2. Proses vaksinasi AstraZeneca sama dengan Sinovac

Hampir Kedaluwarsa, Penyuntikan Vaksin AstraZeneca di Sulsel DigenjotIlustrasi vaksin COVID-19 buatan Sinovac (Dokumentasi Sinovac)

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari mengatakan proses vaksinasi AstraZeneca tetap sama dengan Sinovac yaitu ada screening kesehatan dan sebagainya. Bedanya hanya di kelompok penerima saja. 

Jika vaksin AstraZeneca menyasar kelompok TNI-Polri maka vaksin Sinovac masih menyasar kelompok petugas pelayanan publik dan lansia. Untuk vaksin AstraZeneca pihaknya telah berkoordinasi dengan Kabid Dokkes dan Kakesdam terkait pelaksanaannya.

"Kita akan serahkan tentu di tempat-tempat di mana akan dilaksanakan vaksinasi di fasilitas kesehatan dan tentu teman-teman dari TNI Polri akan menetapkan di mana tempatnya. Mengatur siapa yang akan divaksin," kata Ichsan.

3. Masyarakat kian antusias divaksinasi

Hampir Kedaluwarsa, Penyuntikan Vaksin AstraZeneca di Sulsel DigenjotIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Lebih lanjut Ichsan menyatakan minat masyarakat Sulsel untuk divaksinasi kian meningkat. Dia mengakui di awal-awal sempat banyak masyarakat yang enggan divaksinasi karena berbagai faktor. Tak sedikit masyarakat yang menganggap vaksin sebagai suatu yang negatif.

Tapi keadaan saat ini ternyata sudah beda. Masyarakat tidak takut lagi divaksinasi. Menurut Ichsan, hal itu dikarenakan masyarakat melihat sudah banyak orang yang divaksinasi. Hingga kini, vaksinasi terus berjalan dengan menyasar kelompok guru dan lansia.

"Banyak kalangan masyarakat yang menyurat ke Dinkes untuk divaksinasi tapi kami tetap pada ketentuan dan jadwal yang ditetapkan oleh pusat bahwa kita arahkan kepada pelayanan publik dan lansia," kata Ichsan.

Baca Juga: Satgas IDI: Vaksin AstraZeneca Tidak untuk Usia di Bawah 30 Tahun

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya