Gubernur Sulsel Pikir Ulang Rencana Pembukaan Sekolah Tatap Muka

Kasus positif COVID-19 di Sulsel terus bertambah

Makassar, IDN Times - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah mempertimbangkan kembali rencana pembukaan sekolah tatap muka bagi siswa. Hal ini disampaikan Nurdin setelah melihat perkembangan kasus COVID-19 yang terus bertambah.

Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 hingga Senin 21 Desember 2020, terdapat penambahan 599 kasus baru di Sulsel. Jumlah ini merupakan yang tertinggi sepanjang pandemik. Total kasus terkonfirmasi positif di Sulsel kini sudah mencapai 26.322 kasus.

"Maka sejauh ini memang dari pemerintah provinsi tentu akan memikirkan kembali mengenai rencana tersebut," kata Nurdin melalui video singkat, Selasa (22/12/2020).

1. Pemprov sempat berencana membuka sekolah tatap muka pada Januari 2021

Gubernur Sulsel Pikir Ulang Rencana Pembukaan Sekolah Tatap MukaGubernur Sulsel Nurdin Abdullah menjalani tes swab saat peringatan hari Guru Nasional di Hotel Gammara Makassar, Senin (30/11/2020). Humas Pemprov Sulsel

Pada November 2020 lalu, Pemprov Sulsel sempat menggaungkan rencana pembukaan sekolah ini. Sebagai persiapan, pemprov bahkan telah mencanangkan tes swab gratis bagi para guru dan instruksi untuk penyemprotan disinfektan di sekolah.

Nurdin mengatakan, awalnya pemerintah memang berencana membuka sekolah pada Januari 2021 sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Hal itu dikarenakan kasus COVID-19 sudah mulai terkendali kala itu sehingga pemprov pun optimistis.  

"Namun setelah kita lihat situasi pasca-pilkada dan memasuki akhir tahun ini, tentu kita dikagetkan dengan angka positif COVID-19 yang terus meningkat, walaupun memang didominasi oleh OTG," ujarnya.

2. Pemprov akan mengikuti perkembangan kasus COVID-19

Gubernur Sulsel Pikir Ulang Rencana Pembukaan Sekolah Tatap MukaIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Nurdin mengatakan pihaknya akan mengikuti perkembangan kasus COVID-19. Hal ini mengingat pembukaan dan penutupan sekolah tatap muka itu harus berdasarkan pada tinggi rendahnya risiko penularan COVID-19. 

"Mudah-mudahan kita akan bisa kembali mengendalikan perkembangan kasus COVID-19 ini dengan baik sehingga Insyallah sampai kita mendapatkan vaksin, COVID-19 bisa terkendali dengan baik," kata Nurdin.

Baca Juga: [UPDATE] Bertambah 447, Sulsel Catat Rekor Penambahan Kasus COVID-19

3. Membuka sekolah di tengah kenaikan kasus sangat riskan

Gubernur Sulsel Pikir Ulang Rencana Pembukaan Sekolah Tatap MukaIlustrasi siswa SD mengenakan masker (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Ketua Tim Konsultan Satgas Penanganan COVID-19 Sulsel, Ridwan Amiruddin, mengakui bahwa pembukaan sekolah tatap muka dengan adanya peningkatan kasus sangat berisiko. Sebab positivity rate Sulsel masih sangat tinggi. 

Positivity rate merupakan jumlah kasus positif dibandingkan dengan jumlah orang yang diperiksa. Menurut standar WHO, ambang batas positivity rate adalah 5 persen. 

"Untuk pembukaan sekolah pada Januari dengan tatap muka langsung itu sepertinya sangat riskan yah. Itu karena kasus dan positivity rate sekarang sangat tinggi sekitar 17-20 persen," kata Ridwan.

Baca Juga: Kematian akibat COVID-19 di Sulsel Turun meski Kasus Baru Melonjak

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya