Duta Besar Jerman untuk Indonesia Bahas Kerja Sama di Sulsel

Ada sejumlah proyek kerja sama Jerman di Sulsel

Makassar, IDN Times - Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel, berkunjung ke Provinsi Sulawesi Selatan. Kedatangannya diterima oleh Pj Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Andi Aslam Patonangi, di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (26/1/2023) pagi. 

Kedatangan Duta Besar Jerman tersebut untuk membahas sejumlah proyek kerja sama dengan Sulsel. Di antaranya yakni kerja sama antara Jerman dengan rumah sakit Unhas dan transmisi listrik di Kota Palopo dan Makassar.

Ina Lepel menyampaikan bahwa setelah pandemik COVID-19, Jerman lebih fokus pada proyek-proyek yang bersifat green atau lebih ramah lingkungan. Proyek tersebut termasuk proyek tranmisi listrik di Kota Palopo dan Makassar.

"Saya akan mengunjungi RS Unhas, ada alat kesehatan di sana. Ada beberapa proyek juga, ada salah satu di Sulawesi Selatan proyek di Palopo dan Makassar," kata Ina Lepel.

Baca Juga: Enam Orang Daftar Lelang Jabatan Sekprov Sulsel 

1. Dubes puji pertumbuhan ekonomi Sulsel

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Bahas Kerja Sama di Sulselilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Ina Lepel juga memuji pertumbuhan ekonomi Sulsel yang menurutnya cukup baik. Tren pertumbuhan ekonomi Sulsel naik sebesar 5,67 persen (yoy) di triwulan III 2022 terhadap triwulan III 2021. 

"Di Jerman kami juga berusaha besar-besaran untuk pertumbuhan ekonomi dan di Sulsel saya mengerti ekonomi cukup kuat dan bagus," katanya.

2. Pemprov paparkan potensi alam Sulsel

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Bahas Kerja Sama di SulselDuta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel berbincang dengan Pj Sekprov Sulsel Andi Aslam Patonangi di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (26/1/2023). Dok. Humas Pemprov Sulsel

Sementara itu, Pj Sekprov Sulsel, Andi Aslam Patonangi, menyampaikan kepada Ina Lepel bahwa Sulsel memiliki berbagai potensi mulai dari pertanian, kelautan dan lainnya. Sulsel, kata Aslam, memiliki berbagai macam bahan baku seperti coklat, kopi dan sawit, serta komoditi laut seperti ikan, udang dan gurita.

Dari sektor pertanian, Sulsel merupakan salah lumbung pangan nasional, khususnya dalam penyediaan beras. Hal itu karena Sulsel memiliki jumlah lahan pertanian yang sangat luas. 

"Sulawesi Selatan ini memiliki lahan pertanian yang sangat luas. Dalam perencanaan tata ruang, ini (lahan pertanian) tidak beralih untuk perumahan karena ini untuk ketahanan pangan nasional," kata Aslam.

3. Sulsel akui sangat terbuka dengan investasi

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Bahas Kerja Sama di Sulselidntimes.com

Aslam juga menyampaikan bahwa Sulsel sangat terbuka dengan investasi sebab didukung dengan potensi alamnya.

Khusus investasi kami diminta untuk ramah terhadap investasi. Komoditi ekspor kami adalah rumput laut, perikanan, dan pertanian," kata Aslam.

Potensi investasi ini juga didukung dengan wilayahnya Sulsel yang terbagi-bagi. Pasalnya, industri di Sulsel tersebar di beberapa daerah seperti Takalar, Bantaeng, Makassar dan Luwu Raya. 

"Kami juga membuka investasi di daerah Bantaeng, Takalar, Makassar, dan Luwu Raya. Di Takalar ada Kawasan Industri Takalar, Bantaeng ada Kawasan Industri Bantaeng, dan di Makassar ada Kawasan Industri Makassar," katanya.

Baca Juga: Dinkes Sulsel Ungkap Bahaya Bayi Diberi Minum Kopi Saset

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya