Dinkes Sulsel Lanjutkan Data Anak Belum Imunisasi Polio 

Tidak ada temuan kasus polio sepanjang 2023

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus menggenjot imunisasi, termasuk polio. Pemprov Sulsel melalui Dinas Kesehatan juga masih mendata anak-anak yang belum imunisasi polio. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel, Yusri Yunus, mengatakan pihaknya masih menunggu laporan dari pemda kabupaten dan kota se-Sulsel untuk mengetahui jumlah anak yang menjadi sasaran imunisasi polio. 

"Tahun ini belum bisa dipastikan karena baru awal tahun. Itu kesepakatan dari kabupaten/kota dan rumus Kemenkes," kata Yusri, Senin (22/1/2024).

Baca Juga: Kemenkes Gelar PIN Polio Serentak, Target 8,4 Juta Anak 

1. Realisasi imunisasi polio capai 84,54 pada 2023

Dinkes Sulsel Lanjutkan Data Anak Belum Imunisasi Polio ilustrasi imunisasi polio (dok. Kemenkes)

Meski begitu, capaian imunisasi di polio di Sulsel cukup tinggi pada 2023 lalu. Dari 138.136 anak yang menjadi sasaran, sebanyak 116.781 anak telah diimunisasi polio atau capaian 84,54 persen. 

Selain itu, tidak ada temuan kasus lumpuh layu akibat virus polio di 24 kabupaten/kota di Sulsel. "Alhamdulillah tidak ada," kata Yusri. 

Namun untuk mencegah kasus tersebut, Dinkes Sulsel akan sweeping atau razia imunisasi polio untuk bayi yang harus menerima imunisasi dasar lengkap. Selain razia, Dinkes juga melaksanakan surveilans lumpuh layu yang tepat pada anak-anak dengan gejala lumpuh layu akut. Ada pemeriksaan spesimen tinja di laboratorium rujukan nasional ( BBLK Surabaya) untuk  memastikan polio atau bukan.

2. Dinkes target imunisasi capai 100 persen

Dinkes Sulsel Lanjutkan Data Anak Belum Imunisasi Polio ilustrasi imunisasi polio (dok. Kemenkes)

Secara umum, Dinkes Sulsel percaya diri menargetkan capaian imunisasi 100 persen. Rasa optimis ini berkaca pada capaian tahun sebelumnya yang mencapai angka 97,90 persen dan menjadi yang tertinggi secara nasional yakni 63,73 persen.

"Target kita 100 persen, baik imunisasi dasar lengkap (IDL), imunisasi batuta lengkap (IBL), imunisasi wajib untuk wanita usia subur terutama ibu hamil untuk mencegah kasus Tetanus Neonatorum/Tetanus Bayi Baru Lahir (T2+) dan imunisasi sekolah lengkap (ISL)," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishak Iskandar.

3. Upaya mendorong capaian imunisasi

Dinkes Sulsel Lanjutkan Data Anak Belum Imunisasi Polio ilustrasi imunisasi polio (dok. Kemenkes)

Untuk mencapai target tersebut, Dinkes berupaya agar orang tua mau membawa anaknya untuk imunisasi. Salah satu caranya dengan penguatan sumber daya manusia melalui pembinaan langsung maupun tidak langsung ke pengelola imunisasi mulai tingkat kabupaten/kota sampai ke Puskesmas.

"Kami juga mengimbau, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya orang tua pentingnya imunisasi," kata Ishak.

Selain itu, Dinkes Sulsel juga terus memantau, mengevaluasi, dan mendampingi langsung ke Puskesmas. Dinkes juga berkoordinasi dan berkomunikasi secara intens dengan Dinas Kesehatan di kabupaten/kota.

"Juga melibatkan dan bekerja sama dengan tim penggerak PKK provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa/lurah bahkan di beberapa kesempatan, melibatkan organisasi profesi yang terkait untuk advokasi pentingnya imunisasi," kata Ishak.

Baca Juga: RS Khusus Jantung, Otak dan Kanker di Sulsel Beroperasi Juli 2024

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya