Di Sulsel, Sudah 12.197 Tenaga Kerja Terdampak COVID-19

Makassar, IDN Times - Jumlah tenaga kerja yang terdampak pandemi COVID-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) terus bertambah. Hingga saat ini, Pemerintah Provinsi mencatat ada 12.197 tenaga kerja terimbas, baik yang dirumahkan maupun mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel, Andi Darmawan Bintang, mengatakan ribuan tenaga kerja yang terdampak COVID-19 tersebut berasal dari 970 perusahaan. Mereka umumnya pekerja di sektor jasa, konstruksi, pariwisata, perdagangan, dan transportasi. Dari 12.197 pekerja yang terdampak, ada 11.800 orang dirumahkan dan 397 orang mengalami PHK.
"Dari total 11.800 yang dirumahkan, 5.230 tetap dibayarkan upahnya. Selebihnya dirumahkan tanpa menerima upah dan menunggu panggilan bekerja kembali," kata Darmawan, Selasa (21/4).
Baca Juga: Melalui Program Padat Karya, Kemnaker Berdayakan Korban PHK
1. Makassar masih jadi daerah paling terdampak di Sulsel
Tenaga kerja di Sulsel yang dirumahkan, kata Darmawan, paling banyak berasal dari Kota Makassar. Jumlahnya mencapai 7.893 orang, disusul Kabupaten Tana Toraja 1.616 orang, dan Kabupaten Sinjai 839 orang.
Demikian halnya dengan tenaga kerja yang mengalami PHK kebanyakan berasal dari Kota Makassar dengan jumlah 224 orang. Lalu ada Kabupaten Gowa dengan jumlah 65 orang, Kota Palopo 64 orang, Kabupaten Toraja Utara 37 orang, Kabupaten Bulukumba 3 orang, Kabupaten Sinjai 2 orang, serta Takalar dan Maros masing-masing 1 pekerja yang dirumahkan.
2. Tenaga kerja terdampak dijamin mendapatkan kartu Prakerja
Darmawan menginformasikan bahwa seluruh tenaga kerja yang terdampak dijamin bisa memperoleh program yang sudah disiapkan pemerintah pusat Program yang dimaksud ialah kartu Prakerja.
Disnakertrans Sulsel membuka posko untuk mengakomodasi para tenaga kerja yang membutuhkan kartu Pra Kerja tersebut. Sejauh ini, kata dia, sudah ada beberapa orang yang dinyatakan lolos dan berhak mengikuti pelatihan.
"Sampai hari ini, sejak dibuka hari Kamis, sudah 165 pekerja kita fasilitasi untuk mendaftar online dan alhamdulillah ada beberapa dari teman kita itu sudah lulus dan dinyatakan diterima untuk mengikuti pelatihan," ujar Darmawan.
Sementara bagi tenaga kerja yang belum sempat mendaftarkan diri pada gelombang pertama masih memiliki kesempatan untuk mendaftarkan pada gelombang kedua.
Berdasarkan informasi yang diterima, pendaftaran gelombang kedua kartu pra kerja dibuka kembali pada hari ini, Selasa 20 April 2020. Kesempatan itu juga terbuka bagi tenaga kerja yang belum dinyatakan lulus pada gelombang pertama.
3. Sulsel dapat jatah 158.000 kartu Prakerja
Namun hal yang menjadi kendala saat ini, kata Darmawan, adalah belum adanya laporan masuk kepada pemrpov terkait jumlah tenaga kerja yang memenuhi persyaratan. Hal ini lantaran mereka diakomodir langsung oleh Kementerian Ketenagakerjaan
Karenanya, dia berharap Pemprov juga bisa diberi informasi lebih lanjut mengenai jumlah tenaga kerja yang lulus untuk melihat sejauh mana perkembangan penyerapan dari kuota yang diberikan Kementerian Ketenagakerjaan.
"Hal itu memang membuat beberapa provinsi mempertanyakan supaya dapat diakomodasi dari Kemenaker berapa sebenarnya yang lulus per provinsi untuk melihat sejauh mana perkembangan kuota yang diberikan kementerian. Sebagaimana kita ketahui bahwa Sulsel ini kuotanya 158.000," ucapnya.