[CEK FAKTA] Hoaks Masyarakat Diminta Keluar dari Wilayah Mamuju Sulbar

Isu soal warga harus keluar dari Mamuju dipastikan hoaks

Makassar, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta agar masyarakat Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) tidak mudah terpengaruh oleh berbagai kabar bohong atau informasi hoaks yang beredar dan meresahkan warga terkait peristiwa gempa bumi Sulbar 6,2 Magnitudo beberapa hari lalu.

Hal itu disampaikan Doni saat meninjau lokasi terdampak gempa bumi Sulbar bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono dan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Mamuju, Sulbar, Minggu (17/1/2021).

“Jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” kata Doni, seperti dalam siaran pers yang diterima IDN Times.

1. Ada kabar yang menyatakan bahwa masyarakat Mamuju harus segera keluar

[CEK FAKTA] Hoaks Masyarakat Diminta Keluar dari Wilayah Mamuju SulbarTangkapan layar percakapan dalam grup Whatsapp, Minggu (17/1/2021).

Penyampaian Doni Monardo itu lantaran sebelumnya sempat beredar kabar yang cukup meresahkan masyarakat setempat. Kabar tersebut menyebutkan bahwa masyarakat diharuskan keluar dari wilayah Mamuju.

Kabar meresahkan itu didahului dengan informasi hoaks lainnya. Kabar itu adalah adanya informasi akan terjadinya gempa susulan yang jauh lebih besar dari sebelumnya.

2. Penjelasakan Kepala BMKG

[CEK FAKTA] Hoaks Masyarakat Diminta Keluar dari Wilayah Mamuju SulbarSejumlah bangunan di Kabupaten Mamuju mengalami rusak parah hingga roboh akibat gempa pada Jumat, 15 Januari 2021, Sabtu (16/1/2021). IDN Times/Kristina Natalia

Kepala BMKG Dwikorita pada kesempatan tersebut juga menanggapi informasi itu. Dia menegaskan bahwa informasi mengenai imbauan pemerintah untuk mengosongkan wilayah Mamuju adalah tidak benar.

Dia menegaskan pemerintah sama sekali tidak pernah meminta masyarakat untuk keluar dari Mamuju. Dia menyatakan informasi yang dikeluarkan BMKG adalah imbauan masyarakat untuk menjauhi bangunan yang sudah roboh, sehingga diharapkan informasi itu dapat disikapi dengan baik dan tetap tenang.

“Tidak pernah BMKG menyatakan hal seperti itu. Yang kami imbau adalah jauhilah bangunan-bangunan yang sudah runtuh. Jauhilah lereng yang rawan longsor dan cukup jauh dari pantai,” kata Dwikorita.

Baca Juga: Cerita Rahmi Selamatkan Diri dari Lantai 5 Rusun saat Gempa di Mamuju

3. BMKG meminta masyarakat tetap waspada

[CEK FAKTA] Hoaks Masyarakat Diminta Keluar dari Wilayah Mamuju SulbarLokasi pengungsian korban gempa di Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat dipenuhi lumpur, Sabtu (16/1/2021) IDN Times/Kristina Natalia

BMKG sendiri sebelumnya telah merilis informasi mengenai adanya potensi gempa susulan di wilayah Mamuju dan Majene, Sulbar. Akan tetapi BMKG memastikan bahwa kekuatannya tidak akan sebesar gempa kedua atau mainshock seperti yang terjadi pada Jumat 15 Januari 2021 dini hari lalu.

Lebih lanjut, BMKG pun meminta agar masyarakat tetap tenang namun tetap waspada guna mengantisipasi adanya potensi gempa susulan tersebut.

“Perlu mewaspadai adanya gempa susulan, tetapi tidak akan sampai sebesar 8,2 Magnitudo. Kurang lebih sebesar kemarin (Magnitudo 6,2), itu yang paling besar. Tetapi akan lebih banyak yang lebih rendah dari kemarin,” kata Dwikorita.

Baca Juga: Mensos Risma Bantah Truk Logistik Gempa Mamuju Dijarah: Itu Kelaparan!

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya