Bulog Targetkan Serap 300.000 Ton Beras dari Petani di Sulsel

Bulog akan menyerap hasil panen raya

Makassar, IDN Times - Perum Bulog Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) menargetkan menyerap sebanyak 300.000 ton beras dari hasil panen petani di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada tahun ini.

Kepala Perum Bulog Kanwil Sulselbar, Bakhtiar AS, mengatakan Sulsel diberikan target sebesar 260.000 ton pada tahun lalu. Namun target itu naik karena pemerintah pusat meminta Bulog memiliki stok cadangan nasional hingga 24 juta ton.

"Sulsel hari ini dikasih target kurang lebih 300.000 ton. Tapi dengan kondisi hari ini kita lihat panen saya masih optimis angka itu bisa kita capai," kata Bakhtiar, Kamis (16/3/2023).

1. Ketersediaan beras masih aman

Bulog Targetkan Serap 300.000 Ton Beras dari Petani di SulselIlustrasi gudang beras. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Bakhtiar menjelaskan bahwa saat ini beberapa sentra penghasil beras di Sulsel tengah dalam musim panen raya. Padi-padi yang  telah dipanen mulai digiling dan dalam waktu tak lebih dari sebulan padi itu sudah bisa menjadi beras. 

Sembari menanti hasil panen raya, Bakhtiar menyatakan ketersediaan beras saat ini masih cukup aman dan tidak ada masalah. Pihak Bulog telah lebih dulu mempersiapkan stok beras dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. 

"Secara umum sih tidak ada masalah. Di pasar itu kan beras-beras masih banyak. Memang hari ini persoalannya harga itu yang masih level yang tinggi tapi masih stabil," jelasnya.

2. Harga beras diharapkan turun usai panen raya

Bulog Targetkan Serap 300.000 Ton Beras dari Petani di SulselIlustrasi gudang beras. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Harga beras di pasaran memang cenderung naik. Menurut Bakhtiar hal ini karena kecenderungan meningkatnya permintaan menjelang Ramadan sementara kondisi belum panen raya. Di samping itu, persediaan pedagang juga relatif kecil. 

"Tapi nanti begitu panen masif insyaallah pasti akan turunlah. Pengalaman kita udah bertahun-tahun menjalani itu. Pasti ada solusi," katanya.

Pada 11 Maret 2023, harga acuan pembelian beras Bulog ditetapkan sebesar Rp9.950 per kilogram atau naik sebesar Rp950 dari ketentuan sebelumnya yang telah dicabut yakni Rp9.000 per kilogram.  

Bakhtiar mengakui memang harga beras tersebut relatif cukup tinggi. Namun, masyarakat tak perlu khawatir sebab untuk saat ini tidak memungkinkan ditetapkan harga yang lebih tinggi lagi mengingat ada potensi inflasi.

"Jangan sampai itu mengakibatkan inflasi akan lebih besar. Tentu akhirnya konsumen yang akan dirugikan pada akhirnya," katanya.

Baca Juga: Kejati Sulsel Tetapkan Dua Tersangka Baru Kasus Beras 500 Ton Hilang

3. Sulsel diperkirakan produksi 600 ribu ton beras di triwulan I

Bulog Targetkan Serap 300.000 Ton Beras dari Petani di SulselPetani merontokkan bulir padi saat panen raya padi. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sulsel, Imran Jausi, menjelaskan bahwa panen raya menjadi momentum Bulog menyerap beras yang dapat menjadi cadangan dari petani. Puncak panen diperkirakan hingga akhir Maret 2023.

"Periode Januari-Maret prediksi produksi padi sebesar 1.063.650 ton dengan jumlah produksi beras 659.588 ton," kata Imran.

Baca Juga: Sulsel Berusaha Pertahankan Surplus Beras untuk 2023

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya