70 Ribu Ton Beras Impor Masuk ke Sulsel untuk Tambah Stok

Diklaim untuk menjaga ketahanan pangan

Makassar, IDN Times - Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu lumbung pangan turut mendapatkan alokasi beras impor tahun ini. Hal ini ditengarai sebagai upaya untuk mencukupi kebutuhan cadangan beras di tengah kondisi kekeringan.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sulselbar, Imron Rosidi, menyebut bahwa sebanyak 70 ribu ton beras akan masuk ke Sulsel. Sebanyak 40 ribu ton merupakan beras asal Thailand dan 30 ribu ton lainnya belum dipastikan berasal dari negara mana.

"Yang 40 ribu itu awal November datang bertahap, yang 30 ribu bisa di 2024," kata Imron, Kamis (19/10/2023).

Baca Juga: Bukan cuma Beras, Indonesia juga Impor Gandum Besar-besaran!

1. Serapan beras menurun

70 Ribu Ton Beras Impor Masuk ke Sulsel untuk Tambah StokIlustrasi gudang beras (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Imron menjelaskan rencana impor ini telah disetujui oleh Gubernur era Andi Sudirman Sulaiman. Impor akhirnya menjadi pilihan lantaran banyak hasil produksi padi yang tidak terserap oleh Bulog.

Sejauh ini, Bulog baru menyerap sekitar 85.000 ton beras. Padahal, kata Imron, Sulsel harusnya bisa menyerap lebih dari itu. Pada Maret 2023 lalu, Presiden Joko Widodo menyoroti serapan Bulog yang menurun lebih dari 80 persen.

"Kendalanya mahal. Produksi menurun sementara kebutuhan mungkin tetap atau bertambah itu bisa jadi," kata Imron.

2. Panen padi yang sedikit

70 Ribu Ton Beras Impor Masuk ke Sulsel untuk Tambah StokIlustrasi panen padi. (IDN Times/Dhana Kencana)

Bulog selalu memastikan bahwa stok beras aman hingga akhir tahun 2023. Namun di sisi lain, Bulog merasa perlu menambah stok sebelum stok beras yang ada sekarang menipis.

Kekhawatiran itu lantaran hasil panen padi tahun ini lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Hal ini merupakan dampak dari kemarau panjang dan belum lagi gangguan hama.

"Ada (panen) tapi sedikit, itu sisa kemarin aja sebenarnya. Apalagi dari Agustus sudah tidak ada hujan," kata Imron.

3. Antisipasi menjaga ketahanan pangan

70 Ribu Ton Beras Impor Masuk ke Sulsel untuk Tambah StokIlustrasi gudang beras. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Rencana Sulsel untuk mengimpor beras ini menuai pertanyaan dari publik. Pasalnya, hal ini kontras dengan julukan Sulsel sebagai salah satu lumbung pangan nasional. 

Namun Imron menegaskan bahwa rencana impor ini merupakan sebuah upaya untuk antisipasi menjaga ketahanan pangan. Hal ini mengacu pada prediksi BMKG bahwa musim hujan kemungkinan terjadi pada November. 

Apabila petani mulai menamam pada Desember maka hasilnya baru bisa dipanen sekitar 3-4 bulan ke depan atau Maret hingga April. Pada periode itu, masyarakat tetap membutuhkan beras sehingga penting untuk menambah stok.

"Tidak menutup kemungkinan Desember adalagi dalam rangka untuk ketersediaan maupun untuk antisipasi kenaikan harga karena pasti belum ada panen," kata Imron.

Baca Juga: Bahtiar Minta Bantuan Tokoh Agama Cegah Politik Identitas di Sulsel

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya