4.930 Keluarga Terdampak Banjir Bandang di Masamba Luwu Utara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Sebanyak 4.930 keluarga terkena dampak banjir bandang yang di Masamba, ibukota Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal ini tercatat oleh Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Keluarga yang terdampak ini berasal dari 6 kecamatan yang diterjang banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara. Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat.
"Lebih dari 4.000 keluarga terdampak akibat kejadian tersebut. Ribuan rumah juga terendam di kawasan terdampak," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam siaran persnya, Selasa (14/7/2020).
1. Jalan lintas provinsi tertimbun material lumpur
Dia mengemukakan kondisi terkini di sana yakni PLN masih melakukan perbaikan jaringan listrik sejak pagi. BPBD setempat juga bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Luwu Timur dan Kota Palopo melakukan kaji cepat di lapangan.
Dia juga menuturkan tentang kendala yang dihadapi Pusdalops BNPB pascabanjir. Akses menuju pos komando utama dan lokasi terdampak, tertutup karena jalan lintas provinsi tertimbun material lumpur.
"Personel di lapangan harus memutar sejauh 10 km dalam mengakses lokasi terdampak. Saat ini hanya provider XL yang dapat digunakan masyarakat setempat," katanya.
2. Curah hujan dengan intensitas tinggi jadi pemicu banjir di Masamba
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Luwu Utara, intensitas hujan yang tinggi menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir. Akibatnya, Sungai Masamba, Sungai Rongkang dan Sungai Radda meluap karena debit air yang meningkat sehingga terjadilah banjir bandang.
"Merespons situasi tersebut, BPBD setempat telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait," kata Raditya.
Baca Juga: BMKG: Banjir Bandang di Masamba karena Hujan Lebat
3. Luwu Utara memiliki potensi ancaman banjir bandang
Kabupaten Luwu Utara, kata Raditya, termasuk wilayah yang memiliki bahaya kategori sedang hingga tinggi untuk bencana banjir bandang jika melihat potensi ancamannya.
"Sebanyak 11 kecamatan berada pada kategori tersebut. Jumlah populasi terpapar bahaya banjir bandang mencapai 23.402 jiwa," katanya.
Sementara itu, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 22 kabupaten yang berada pada kategori sedang hingga tinggi untuk potensi bencana banjir bandang. Jumlah populasi terpapar pada sejumlah kabupaten tersebut mencapai 281.724 jiwa.
Berdasarkan pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, cuaca pada Selasa (14/7/2020) masih mendung di hulu sungai. Prakiraan BMKG berdasarkan dasarian II – III Juli dan I Agustus 2020 masih menunjukkan curah hujan pada kategori menengah hingga tinggi.
4. BPBD melaporkan 13 orang meninggal dunia, 46 masih dicari
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar dan tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban terdampak banjir bandang di Masamba. Jumlah korban yang sejauh ini dicatat Basarnas Makassar sebanyak 69 orang.
Kepala Kantor Basarnas Makassar, Mustari, dalam keterangan tertulisnya menyebut, 10 orang selamat, 13 orang meninggal dunia, dan 46 orang lainnya masih dalam pencarian. Mereka dilaporkan keluarga masing-masing ke posko BPBD Luwu Utara.
"Laporan korban dalam pencarian sementara ada sebanyak 38 orang dalam pencarian, info dari SAR Pramuka peduli posko pengungsian sementara di TPA Meli Patambua. Sementara data korban belum bisa divalidasi, 3 orang di Kecamatan Baebunta dan 5 orang di Kecamatan Masamba," kata Mustari, Selasa (14/7/2020).
Baca Juga: Banjir Bandang di Masamba Tewaskan Warga, Trans Sulawesi Terputus