270 Hektare Lahan Kritis, Pemprov Sulsel Bakal Tanam 2 Juta Pohon

Dalam rangka menyambut Hari Bumi

Intinya Sih...

  • Pemerintah Sulawesi Selatan akan menanam 2 juta bibit pohon menyambut Hari Bumi Sedunia
  • Penanaman bibit pohon diharapkan melibatkan seluruh kabupaten, kota, sekolah, organisasi masyarakat, pelaku usaha, dan pegawai
  • Pj Gubernur Sulsel mengarahkan penanaman pohon karena kondisi alam yang semakin memburuk dan lahan kritis mencapai 270 ribu hektar

Makassar, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bakal menanam 2 juta bibit pohon dalam rangka menyambut Hari Bumi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 April. Pemprov juga mengajak masyarakat untuk turut serta menanam pohon.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHL) Sulsel, Hasbi Nur, mengatakan peringatan Hari Bumi tahun ini mengambil tema menanam. Untuk itu, Pemprov menggalakkan aktivitas menanam pohon.

"Kita mengharapkan minimal tahun ini pada saat Hari Bumi bisa dilakukan penanaman serentak minimal 2 juta pohon," kata Hasbi di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (18/4/2024).

1. Seluruh lapisan masyarakat diimbau tanam pohon

270 Hektare Lahan Kritis, Pemprov Sulsel Bakal Tanam 2 Juta Pohonilustrasi pohon eucalyptus (istockphoto.com/davidf )

Menurut Hasbi, penanaman bibit pohon bahkan bisa melebihi target tersebut. Pasalnya, seluruh kabupaten dan kota se-Sulsel juga akan menanam bibit pohon.

"Jadi bukan hanya pemerintahnya , mulai sekolah, organisasi masyarakat, pelaku usaha, pegawai pun juga seperti kita di Pemprov Sulsel ini seluruh pegawai wajib menanam pada hari itu," kata Hasbi.

Hasbi mengatakan masyarakat bebas memilih lokasi penanaman. Tidak ada ketentuan untuk menanam pohon di lokasi tertentu.

"Lokasinya terserah mau di halamannya, mau ditaman di mana silakan. Bahkan kita harapkan juga dari media bisa melakukan. Jadi diharapkan semua bisa menanam," kata Hasbi.

2. Ada 270 ribu hektar lahan kritis

270 Hektare Lahan Kritis, Pemprov Sulsel Bakal Tanam 2 Juta PohonLokasi tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang menelan 18 korban jiwa, Minggu (14/4/2024)/Humas Pemprov Sulsel

Hasbi mengatakan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengarahkan penanaman pohon ini karena melihat kondisi alam sekarang. Berdasarkan data DLHK, ada sekitar 270 ribu hektar lahan kritis di Sulsel.

Kemampuan menanam setiap tahun, kata Hasbi, hanya mampu menghasilkan 10 juta pohon. Jika itu diwujudkan maka butuh waktu 50 tahun untuk menutup 270 ribu hektar lahan kritis ini.

"Apakah kita harus menunggu 50 tahun untuk bisa tertutup. Di sisi lain kalau itu terjadi mau tidak mau dampaknya semakin besar, makanya kita mananam secara serentak," kata Hasbi.

3. Kondisi lahan kritis akibatkan longsor

270 Hektare Lahan Kritis, Pemprov Sulsel Bakal Tanam 2 Juta PohonPolisi wanita memeluk keluarga korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin (15/4/2024). (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Hasbi mencontohkan kondisi kerusakan alam ini terlihat di Kabupaten Tana Toraja yang dilanda bencana longsor pada Sabtu 13 April 2024 lalu. Dia menjelaskan longsor di Tana Toraja terjadi karena tutupan lahannya mulai kurang bagus.

"Yang bisanya penyebab kita di Sulsel ini agak rawan memang karena tanah kita itu tanah yang agak gampang lepas kalau kena air," kata Hasbi.

Kemudian, kondisi ini diperparah dengan perubahan iklim. Ditambah lagi, curah hujan yang besar. 

"Dengan semakin besarnya curah hujan mau tidak mau pukulannya terhadap tanah itu semakin besar dan gampang membuat erosi. Pada saat seperti itu gampang terjadi slot untuk terjadinya longsor," kata Hasbi.

Baca Juga: Longsor Tana Toraja, Bahtiar Sebut Karena Kondisi Alam Menurun

4. Seremoni penanaman pohon dipusatkan di Danau Tempe

270 Hektare Lahan Kritis, Pemprov Sulsel Bakal Tanam 2 Juta PohonIlustrasi. Penanaman pohon aren oleh mahasiswa Polkesyo. (Dok. Istimewa)

Adapun puncak peringatan Hari Bumi Sedunia akan dipusatkan di Kabupaten Wajo. Gerakan menanam serentak akan dipusatkan di sekitar Danau Tempe.

Hasbi menjelaskan kondisi hulu Danau Tempe juga sudah tidak bagus. Kondisi ini pun berdampak pada banjir yang kerap melanda area sekitar.

"Kita ambil Danau Tempe karena kita tahu bahwa termasuk hulunya kita ambil semuanya karena setiap tahun juga banjirnya semakin meningkat di situ itu," kata Hasbi. 

Baca Juga: Belum Ditemukan, 2 Korban Longsor di Tana Toraja Masih Terus Dicari

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya