TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Dosen UNM Dorong Mahasiswa: Hanya Dorongan Biasa

Masalah diklaim telah diselesaikan saat itu juga

Dosen dorong mahasiswa di kampus UNM gara-gara kritik soal kebijakan kampus. (Tangkapan layar video)

Intinya Sih...

  • Dosen UNM mendorong mahasiswa Dirga saat adu mulut terkait kebijakan kampus, namun masalah diselesaikan oleh Rektor pada hari itu juga
  • Aliansi mahasiswa UNM hendak audiensi dengan Rektor untuk membahas 5 isu kampus, termasuk pembelian jas almamater dan penerapan IPI, UKT, KMD
  • Aspirasi mahasiswa telah disampaikan kepada rektor yang setuju bahwa mahasiswa baru tidak wajib membeli jas almamater seharga Rp250 ribu

Makassar, IDN Times - Jagat maya dihebohkan dengan aksi seorang dosen di kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) yang mendorong mahasiswa. Dari video yang beredar, tampak keduanya terlibat adu mulut.

Terkait unggahan ini, Ahmad Syawaluddin, dosen yang terlihat mendorong tersebut akhirnya buka suara. Ahmad selaku Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM, menjawab peristiwa di video tersebut sudah beberapa hari yang lalu.

Dia mengaku memang mendorong mahasiswa bernama Dirga itu. Namun hal itu tidak menjadi masalah berlarut-larut karena langsung diselesaikan saat itu juga.

"Sudah selesai persoalannya hari itu oleh Pak Rektor. Mengenai ribut, sebenarnya tidak. Hanya dorongan biasa supaya mahasiswa bisa membubarkan diri karena saat itu ada tamu-tamu mitra dari luar kampus," kata Ahmad saat dikonfirmasi, Kamis (11/7/2024).

1. Aspirasi mahasiswa telah disampaikan kepada rektor

Aksi cekcok itu terjadi di Gedung Menara Phinisi UNM, Jalan AP Pettarani, Makassar, Senin (8/7/2024) lalu. Saat itu, aliansi mahasiswa UNM hendak audiensi dengan Rektor UNM untuk membahas sejumlah kebijakan kampus.

Ada 5 isu kampus yang menjadi fokus perhatian aliansi mahasiswa. Di antaranya, kewajiban beli jas almamater bagi mahasiswa baru, penerapan IPI (Iuran Pengembangan Institusi), UKT (Uang Kuliah Tunggal) jalur mandiri, KMD (Kursus Mahir Dasar) Pramuka di Jurusan PGSD.

Terkait hal ini, Ahmad mengatakan aspirasi mereka juga telah disampaikan kepada rektor. Rektor pun setuju bahwa mahasiswa baru tidak wajib membeli jas almamater seharga Rp250 ribu itu.

"Pak Rektor sudah menyampaikan bahwa mengenai jas almamater, kalau ada jas kakaknya yang bisa dipakai, itu saja. Semua sudah clear. Lembaga mahasiswa internal kampus juga sudah membahasnya," kata Ahmad.

2. Sebut narasi video hanya dibesar-besarkan

Ahmad pun menyayangkan kejadian itu baru viral beberapa hari setelahnya. Padahal hari itu juga, masalah tersebut langsung diselesaikan. Menurutnya, narasi yang beredar di media sosial sudah tidak sesuai dengan kejadian aslinya.

"Hanya sangat disayangkan memang, narasi videonya saja yang dibesar-besarkan padahal tidak seperti itu. Saat habis ketemu, kita semua jabat tangan dan pada pulang," kata Ahmad.

Baca Juga: UNM Klaim Siapkan Sarana Pendidikan Standar Internasional untuk Maba

Berita Terkini Lainnya