TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pilgub Sulsel: Milenial Pendukung Andalan Hati Terbentuk di 24 Daerah

Klaim telah terbentuk di 24 kabupaten dan kota

Gerakan Milenial Sulsel siap menangkan paslon Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) di Pilgub Sulsel. (Dok. Istimewa)

Intinya Sih...

  • Gerakan Milenial Sulsel Andalan Hati dukung pasangan Andi-Fatmawati di Pilgub Sulsel 2024.
  • Tim milenial terbentuk di 24 kabupaten/kota, dibina langsung oleh Fatmawati.
  • Ketua Wilayah Abdul Jabbar siap memimpin generasi milenial untuk memenangkan pasangan Andalan Hati.

Makassar, IDN Times - Sekelompok masyarakat dari kalangan milenial menyatakan dukungannya kepada pasangan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi di Pilgub Sulsel 2024. Mereka siap memenangkan pasangan yang berakronim Andalan Hati ini.

Gerakan Milenial Sulsel Andalan Hati kini terbentuk di 24 kabupaten/kota se-Sulsel. Gerakan ini diinisiasi pemuda-pemudi dari berbagai latar belakang organisasi, profesi, dan komunitas, yang dibina langsung Fatmawati.

1. Alasan terbentuknya Milenial Sulsel Andalan Hati

Milenial Sulsel Andalan Hati merupakan tim milenial yang bertujuan mendukung dan mengawal pemenangan pasangan Andi Sudirman dan Fatmawati. Mereka ingin membawa Sulsel maju sesuai dengan tagline Sulsel Maju Berkarakter.

Abdul Jabbar dipercaya sebagai Ketua Wilayah Milenial Sulsel Andalan Hati. Dia mengaku siap memimpin generasi milenial dengan bekerja sepenuh hati untuk memenangkan Andalan Hati.

"Terbentuknya tim Milenial Sulsel Andalan Hati ini berangkat dari kesadaran kolektif bahwa milenial harus mengambil peran strategis dalam setiap momentum yang ada di republik ini, termasuk momentum politik," kata Jabbar dalam keterangannya, Minggu (15/9/2024).

2. Tidak ingin apatis terhadap politik

Jabbar menekankan potensi besar yang dimiliki kaum milenial ditambah dengan semangat yang kuat. Hal ini diyakininya dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah serta meningkatkan pemahaman politik di kalangan pemuda.

Sejatinya, kata dia, generasi milenial sebagai pelanjut estafet kepemimpinan ke depannya, harus mampu mengasah potensi yang dimiliki. Mereka juga mesti memberikan kontribusi ide, gagasan dan gerakan yang bersifat konstruktif dan solutif.

"Milenial itu tidak boleh apatis terhadap politik," ujar akademisi muda tersebut.

Berita Terkini Lainnya