Angka Prevalensi Stunting di Makassar Meningkat, Ini Tantangannya
Wali Kota Danny akui sulit mendeteksi stunting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Angka prevalensi stunting di Kota Makassar meningkat. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada 2023, angka stunting Makassar meningkat 7,2 persen dari 18,04 persen menjadi 25,6 persen.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto, mengatakan memang sulit mendeteksi kasus stunting sehingga itu menjadi tantangan terbesar dalam penanganannya. Padahal, jika deteksi dini dapat menyeluruh maka pencegahan bisa lebih efektif.
"Tantangan terbesarnya adalah bagaimana menemukan stunting dan bagaimana menemukan setiap pendatang baru yang membawa anak stunting, itu yang perlu,” kata Danny.
Baca Juga: Asupan Protein Hewani, Kunci Pertumbuhan Optimal Anak Indonesia
1. Pemkot akui masih ada kendala
Pemerintah Kota Makassar telah berupaya menekan angka stunting melalui berbagai program intervensi. Salah satunya pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di seluruh posyandu. Hanya saja, upaya ini masih dihadapkan pada sejumlah kendala, terutama dalam pemantauan pertumbuhan balita.
Pj Sekda Kota Makassar, Firman Pagarra, juga mengakui memang ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam proses pemantauan balita termasuk keakuratan pengukuran dan penimbangan yang di posyandu.
"Serta perlunya peningkatan kapasitas kader posyandu dan tenaga kesehatan dalam memberikan penyuluhan,” kata Firman beberapa waktu lalu.