TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Srikandi Tangguh PLN Berperan Terangi Daerah 3T

PLN UID Sulselrabar memberdayakan petugas perempuan

Manajer PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tanete, Indira tengah menyalakan listrik Ibu Darmawati yang merupakan bantuan akses listrik gratis program "Light Up The Dream" di Dusun Batutompo Kabupaten Bulukumba. (Dok. PLN UID Sulselrabar)

Makassar, IDN Times - Srikandi PLN merupakan salah satu upaya Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberdayakan perempuan. Petugas perempuan turut dilibatkan dalam upaya melistriki daerah terdepan, terluar, dan tertingal (3T).

Dengan semangat membangun kapasitas perempuan di PLN yang anggun, cerdas, tangguh dan produktif, srikandi PLN ambil bagian dalam melistriki daerah 3T di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat.

Saripa (26), srikandi PLN yang bertugas sebagai engineer di PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan Sulawesi Tenggara (UP2K Sultra) merasa bangga sekaligus tertantang saat bertugas melistriki desa dan dusun terpencil di Sulawesi Tenggara. Dirinya mengisahkan pengalamannya saat turut ambil bagian melistriki Desa Nesowi di Kabupaten Konawe.

"Untuk menjangkau desa Nesowi kami menempuh jarak sejauh 178 kilometer dan memakan waktu delapan jam dari Kota Kendari. Perjuangan untuk sampai di lokasi itu luar biasa, kita harus melewati jalanan lumpur dan genangan air yang dalam dan tak jarang mobil yang kami tumpangi terjebak lumpur," kata Saripa dalam keterangannya, Sabtu (12/8/2023).

Baca Juga: PLN Mulai Pasang Meterangan Canggih AMI di Makassar

1. Bangga bisa membantu masyarakat desa merasakan listrik

Saripa, Srikandi PLN saat melakukan inspeksi jaringan di Desa Latoma Kabupaten Konawe. (Dok. PLN UID Sulselrabar)

Saripa juga memiliki pengalaman menantang saat ditugaskan melaksanakan survei perencanaan pembangunan jaringan listrik di Desa Tolala Kabupaten Kolaka Timur. Srikandi PLN yang bertugas sejak tahun 2017 tersebut mengatakan butuh waktu sembilan jam untuk sampai ke lokasi dengan medan yang cukup ekstrem yaitu melalui jalanan tebing batu dan pinggir jurang.

"Saat desa berhasil dilistriki, rasa bangga dan haru terasa dalam jiwa saya. Saya bersyukur masyarakat di desa juga bisa merasakan manfaat listrik seperti saya, utamanya anak-anak yang bisa belajar di malam hari karena mereka adalah generasi penerus bangsa," pungkas Saripa.

Sebagai bagian dari srikandi PLN, ia berharap rekan-rekan srikandi harus lebih tangguh, bisa diandalkan dan dapat menjadi contoh bagi rekan-rekan yang lain.

2. Srikandi PLN berperan di pedesaan hingga kota

Shila tengah menyalakan secara simbolis dan mewujudkan mimpi Muliati (41) warga Kelurahan Rappojawa Kota Makassar untuk mendapatkan akses listrik gratis dalam program "Light Up The Dream". (Dok. PLN UID Sulselrabar)

Srikandi PLN tak hanya melistriki daerah di pelosok. Shila (28) bertugas di PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Makassar juga menjadi salah satu penggerak rekan-rekan kantornya. Dia berperan menghipun donasi dalam membantu masyarakat kurang mampu mendapatkan akses listrik secara gratis melalui program "Light Up The Dream".

Shila mengambil bagian dalam mewujudkan mimpi Muliati (41) warga Kelurahan Rappojawa Kota Makassar. Dengan tajuk "Listrik untuk Menyalakan Mimpi". Bantuan penyambungan listrik tersebut merupakan donasi yang dilakukan oleh pegawai PLN dengan tujuan untuk membantu warga kurang mampu dalam mendapatkan listrik langsung dari PLN.

"Kami turut berbahagia melihat senyum di wajah Bu Muliati, karena kami insan PLN tergerak untuk berdonasi mewujudkan mimpinya menikmati listrik sendiri. Bagi kami ini adalah bahagia sesungguhnya karena pekerjaan kami dapat berguna bagi masyarakat yang membutuhkan," ujar Shila.

"Sebelumnya Muliati harus membayar Rp200 ribu per bulan ke tetangganya untuk membayar listrik, namun setelah mendapatkan akses gratis listrik ia hanya mengeluarkan biaya Rp50 ribu per bulan untuk membeli token," tambahnya.

Baca Juga: PLN Alirkan Listrik ke 51 Desa 3T di Sulselrabar selama 2023

Berita Terkini Lainnya