Ini Dia Kuliner Khas Pelengkap Tradisi Muharam Bugis-Makassar

Ada harapan dipanjatkan di balik hidangan lezat sederhana

Makassar, IDN Times - Bermacam cara dilakukan warga di penjuru tanah air dalam menyambut bulan Muharam, bulan pertama dalam kalender Hijriah Islam. Bagi warga Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Barat (Sulbar), dikenal kebiasaan berbelanja peralatan rumah tangga setiap hari Asyura (10 Muharram).

Peralatan rumah tersebut mulai dari ember, gayung air, baskom hingga wajan. Warga percaya bahwa memborong peralatan rumah tangga menambah rezeki serta mendatangkan keselamatan.

Tapi, tradisi Muharam di Sulsel sendiri tak cuma itu. Beberapa daerah mengenal kuliner atau hidangan tertentu yang baru dibuat pada tanggal 10 Muharam. Apa saja?

1. Peca' Sura

Ini Dia Kuliner Khas Pelengkap Tradisi Muharam Bugis-MakassarBubur Peca' Sura, salah satu hidangan khas Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan pada peringatan hari Asyura pada tanggal 10 Muharram. (Instagram.com/ennypinoet)

Nah, daftar singkat ini dibuka dari hidangan bubur Peca' Sura milik masyarakat Kabupaten Maros dan Pangkajene Kepulauan (Pangkep). Bahan bakunya adalah beras yang dimasak bersama santan kental.

Sebagai pelengkap, turut pula potongan daging ikan bolu (bandeng), abon kelapa, kerupuk, mi goreng, kemudian telur dadar beraneka warna yang sudah dipotong memanjang. Agar lebih variatif, bisa pula ditambahkan beberapa butir kacang goreng, potongan telur rebus atau udang goreng.

2. Jepe' Sura

Ini Dia Kuliner Khas Pelengkap Tradisi Muharam Bugis-MakassarBubur Jepe' Sura, salah satu hidangan khas Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan pada peringatan hari Asyura pada tanggal 10 Muharram. (Instagram.com/ikamulyani_kiyut)

Jepe' Sura sendiri sama dengan Peca' Sura milik masyarakat Maros dan Pangkep. Hanya sebutannya saja yang beda sebab disesuaikan dengan lidah orang Makassar. Bahan bakunya pun sama persis.

Namun ada salah satu varian yang disebut Jepe' Golla Eja, yakni bubur yang dicampur dengan gula merah. Selain sebagai makanan khas di tanggal 10 Muharam, sebagian masyarakat Makassar percaya bahwa menghidangkan Jepe' Sura termasuk tradisi menolak bala.

Baca Juga: Manis Getir Hidup Bissu, Garda Terdepan Penjaga Budaya Bugis Kuno

3. Bella Pitunrupa

Ini Dia Kuliner Khas Pelengkap Tradisi Muharam Bugis-MakassarBubur Bella Pitunrupa, salah satu hidangan khas Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan pada peringatan hari Asyura pada tanggal 10 Muharram. (Facebook.com/Idawati Halim)

Masyarakat di Tanah Bugis, terutama Kabupaten Bone dan sekitarnya, menyajikan Bella Pitunrupa (bubur tujuh rupa) sebagai hidangan khusus di setiap tanggal 10 Muharam. Ada tujuh bahan dasarnya yakni nangka, pisang, jagung, beras biasa, beras ketan putih, labu, dan kacang hijau.

Tujuh bahan baku bubur adalah simbol hasil pertanian yang hasil atau buahnya berada di atas permukaan tanah. Bella Pitunrupa menurut kepercayaan Bugis adalah bentuk rasa syukur atas rezeki yang diperoleh setahun terakhir, serta harapan agar selalu diberkahi selama setahun ke depan.

Baca Juga: Silariang di Bugis-Makassar: Pilihan Nekat Pasangan Terbentur Restu

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya