Selat Makassar Diintai Gempa Megathrust? Ini Penjelasan BMKG

Hanya ada satu zona megathrust di Sulawesi

Makassar, IDN Times - Informasi tentang potensi gempa besar di Pulau Sulawesi, beredar di media sosial belakangan ini. Melalui pesan berantai, disampaikan bahwa Sulawesi masuk jalur gempa megathrust, yang bisa memicu tsunami dahsyat.

Informasi yang tersebar disertai peta potensi gempa di Sulawesi. Salah satunya menunjukkan jalur megathrust di Selat Makassar.

Kepala Bidang Gempa Bumi Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) Daryono membantah sebagian isi kabar tersebut. Dia menyatakan di Sulawesi hanya ada satu zona megathrust, yakni Megathrust Sulawesi Utara.

"Akhir-akhir ini ada pemberitaan viral yang menyebutkan bahwa di Selat Makassar terdapat zona megathrust yang mampu memicu gempa maha dahsyat. Tentu saja informasi ini tidak benar," kata Daryono pada keterangan tertulis yang diterima IDN Times di Makassar, Minggu (12/1).

1. Aktivitas gempa Sulawesi tergolong aktif dan kompleks

Selat Makassar Diintai Gempa Megathrust? Ini Penjelasan BMKGIlustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Daryono menjelaskan bahwa wilayah Sulawesi merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks. Itu karena tingkat aktivitas gempanya tinggi, dengan sebaran sumber gempa yang banyak dan berbagai mekanisme.

Mengutip buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2010 yang diterbitkan Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN), Daryono menyebut Sulawesi punya 48 struktur sesar aktif dan satu zona megathrust.

"Di Sulawesi, zona Megathrust ini berhadapan dengan wilayah pesisir pantai utara Sulawesi Utara, Gorontalo, dan sebagian Sulawesi Tengah bagian utara," ucap Daryono.

2. Informasi berlebihan membuat masyarakat cemas

Selat Makassar Diintai Gempa Megathrust? Ini Penjelasan BMKGIDN Times/Arief Rahmat

Megathruts merupakan sumber gempa yang berpotensi memicu gempa kuat. Daryono mengatakan, istilah itu untuk menyebut sumber gempa di zona penunjaman lempeng, tepatnya lajur subduksi landai dan dangkal.

Di Selat Makassar tidak ada aktivitas penunjaman lempeng, melainkan sumber Strait Thrust yang artinya sesar naik. Kalau pun Sulawesi rawan gempa, itu karena wilayahnya punya banyak sumber gempa.

"Potensi gempa harus disampaikan kepada masyarakat apa adanya, sesuai fakta, tidak berlebihan, hingga menimbulkan kecemasan masyarakat," kata Daryono.

Baca Juga: Ada Ancaman Gempa Dahsyat Megathrust, Siapkah Indonesia?

3. Kejadian tsunami 24 kali, empat dipicu zona Megathrust

Selat Makassar Diintai Gempa Megathrust? Ini Penjelasan BMKGIDN Times/Arief Rahmat

Dalam keterangannya, Daryono menyebutkan catatan sejarah menunjukkan terdapat 69 kali gempa merusak di Sulawesi sejak tahun 1800. Sebanyak 24 kali di antaranya menimbulkan tsunami.

Sebagian besar gempa dan tsunami di Sulawesi dipicu oleh aktivitas sesar aktif, bukan aktivitas zona megathrust. Dari 24 kali kejadian di Sulawesi, hanya empat yang dipicu Megathrust Sulawesi Utara.

Yang pertama di Gorontalo, 25 Agustus 1871. Berikutnya di Tolitoli 2 Februari tahun 1904, dan Kwandang-Manado ada 29 Januari 1920. Sedangkan di Tolitoli pada 1 Januari 1996, sebanyak sembilan orang meninggal.

Baca Juga: Mengenal Megathrust, Gempa Dahsyat yang Mengancam Jakarta

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya