Peserta Prakerja Makassar Berbagi Pengalaman di Temu Alumni

Ada yang dapat job hingga lulus PPPK usai ikut pelatihan

Makassar, IDN Times - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggelar kegiatan Temu Alumni Prakerja di Hotel Sheraton Makassar, Senin malam (25/3/2024). Kegiatan diikuti 131 peserta dari 20 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, yang berbagi cerita pengalaman dan perjalanan transformasi hidup usai mengikuti program Prakerja.

Prakerja merupakan program beasiswa pemerintah di bawah Kemenko Bidang
Perekonomian, yang memberikan kesempatan bagi masyarakat meningkatkan keterampilan dan kompetensi, guna dapat bekerja dan berwirausaha. Program ini berjalan sejak masa pandemik COVID-19 di tahun 2020 dan terus berjalan hingga 2024.

Direktur Pemantauan dan Evaluasi Prakerja Cahyo Pribadi mengatakan, program Prakerja dinaungi oleh Komite Cipta Kerja yang diketuai Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Komite itu diisi 14 kementerian dan lembaga. Program ini hadir dengan konteks di mana 90 persen angkatan kerja di Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik pada tahun 2019, belum pernah mendapatkan pelatihan.

"Kenapa ada program Kartu Prakerja, yaitu memberikan akses beasiswa pelatihan dan juga informasi terkait dengan pelatihan agar angkatan kerja di punya kesempatan untuk berlatih. Baik untuk mencari keterampilan baru atau pun meningkatkan keterampilan, jadi itu bisa dipakai untuk peningkatan kompetensi produktivitas dan kewirausahaan," kata Cahyo di Makassar.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 65 Dibuka, Cek Syarat dan Caranya

1. Awalnya Prakerja mengemban misi ganda

Peserta Prakerja Makassar Berbagi Pengalaman di Temu AlumniTemu Alumni program Prakerja Makassar, Senin malam (25/3/2024). (Dok. Istimewa)

Cahyo menerangkan, saat awal bergulir, program Prakerja (dulu bernama Kartu Prakerja) mengemban misi ganda. Yaitu tetap memberikan pelatihan sembari menggulirkan insentif bagi pesertanya. Program ini merupakan program skala besar, yang telah menjangkau 17,57 juta masyarakat di seluruh Indonesia.

"Sekarang kita fokus kembali kepada misi pertama, yaitu untuk (keterampilan) angkatan kerja," katanya.

Program prakerja terbuka untuk angkatan kerja dari usia 18 hingga 64 tahun. Dengan syarat-syarat sesuai Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun 2022, antara lain tidak sedang menempuh pendidikan formal, bukan anggota ASN, TNI/Polri, atau pejabat kepala desa. Program ini bisa untuk orang belum bekerja atau yang sudah bekerja dan mau meningkatkan keterampilannya.

2. Peserta di Sulsel capai 639 ribu

Peserta Prakerja Makassar Berbagi Pengalaman di Temu AlumniIlham Anugrah Syam, peserta Prakerja Gelombang 61 asal Kabupaten Gowa. (Dok. Istimewa)

Chairul Saleh, Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Kemenko
Perekonomian mengatakan, Sulawesi Selatan merupakan provinsi dengan jumlah peserta Prakerja terbanyak ketujuh. Hingga tahun 2024, pesertanya mencapai 639.947 orang. Makassar, ibu kota provinsi, penyumbang peserta terbanyak dengan jumlah 145 ribu lebih.

Chairul mengatakan, pada masa pandemik, Prakerja berjalan dengan skema semi bansos sekaligus pelatihan online. Saat itu tujuannya meningkatkan skill peserta sembari menjaga daya beli masyarakat. Setelah status pandemik dicabut, Prakerja berjalan dengan skema normal, yaitu pelatihan offline dan tanpa bantuan sosial.

"Pure program produktivitas untuk meningkatkan keahlian dan sumber daya manusia," katanya.

Pada tahun 2024, Prakerja ditargetkan diikuti 1,1 juta orang, dengan pelaksanaan offline di seluruh Provinsi. Saat ini telah dibuka tiga gelombang pendaftaran, dengan jumlah peserta 200 ribu. "Kami imbau masyarakat untuk dapat mendaftar dan memanfaatkan program Prakerja," ucap Chairul.

3. Alumni dapat tawaran kerja hingga lolos PPPK

Peserta Prakerja Makassar Berbagi Pengalaman di Temu AlumniAndriani, peserta Prakerja Gelombang 58 asal Kota Makassar. (Dok. Istimewa)

Sejumlah peserta Prakerja Makassar yang hadir di Temu Alumni berbagi cerita tentang pengalaman dan dampak yang dirasakan usai mendapatkan program. Salah satunya M. Ilham Anugrah Syam, peserta Gelombang 61 asal Kabupaten Gowa.

Ilham, lulusan S1 jurusan Kesejahteraan Sosial di UIN Makassar, saat ini bekerja sebagai Staf Administrasi di UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Gowa. Ia mengikuti Prakerja dan mengambil pelatihan tentang penulisan berita dan pelatihan komunikasi.

"(Pelatihan) public speaking meningkatkan kepercayaan diri saya, bagaimana berbicara di depan umum. Dari situ dapat penghasilan juga, karena setelah ikut itu dapat panggilan MC dan lain-lain," katanya.

Dampak positif program Prakerja juga dirasakan Andriani, peserta Gelombang 58 asal Kota Makassar. Sebelumnya dia bekerja sebagai tenaga honorer dengan mengajar orang-orang yang putus sekolah dan membantu di bagian administrasi Dinas Pendidikan. Mengikuti Prakerja dan mengambil pelatihan tentang sekretaris, ilmu yang ia dapatkan ia bagikan kepada murid dan teman kantornya.

Usai mengikuti pelatihan, Andriani mengaku mendapat banyak perubahan. Dia punya standar baru dalam pekerjaannya di bidang administrasi. Selain itu juga mendapatkan pengalaman baru, khususnya seputar soft skill yang bermanfaat di kehidupan sehari-hari.

"Setelah saya selesai pelatihan, saya daftar PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Alhamdulillah lolos, dan materi yang saya dapatkan sangat berpengaruh," katanya.

Baca Juga: Viral, Pria Usia 72 Tahun di Makassar Wafat saat Tadarus di Masjid

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya