Peralihan Musim, Makassar Diguyur Hujan Lokal hingga Akhir November

Umumnya hujan tidak berlangsung lama

Makassar, IDN Times - Sebagian wilayah Kota Makassar diguyur hujan, Selasa (5/11) petang, setelah dilanda cuaca panas satu bulan terakhir. Namun menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), itu bukan berarti Makassar dan daerah sekitarnya sudah memasuki musim hujan.

Menurut pengamatan BMKG, hujan yang turun di Makassar bersifat hujan lokal. Artinya hujan jatuh di daerah tertentu atau tidak merata. Umumnya hujan juga tidak berlangsung lama.

“ Awal musim hujan diperkirakan pada pertengahan hingga akhir November. Untuk saat ini masih berpotensi hujan lokal yang disertai petir atau kilat,” kata prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Esti Kristantri lewat pesan teks Selasa (5/11).

Baca Juga: Golkar Sebut 6 Kandidat Wali Kota Makassar yang Serius, Siapa Saja?

1. Hujan lokal diprediksi turun hingga tiga hari ke depan

Peralihan Musim, Makassar Diguyur Hujan Lokal hingga Akhir November(Peta hujan lokal di Kota Makassar) Dok. IDN Times/BMKG

Esti menerangkan bahwa menurut pengamatan BMKG, pada Selasa petang, hujan lokal berpotensi turun di sebagian wilayah Makassar, Gowa, dan Maros. Kondisi serupa juga diperkirakan terjadi dalam tiga hari ke depan.

Pada awal musim hujan di pertengahan atau akhir November, hujan umumnya masuk kategori ringan. Saat itu, kecepatan angin diperkirakan normal, berkisar 5-35 kilometer per jam.

2. Kondisi cuaca relatif tidak menentu selama peralihan musim

Peralihan Musim, Makassar Diguyur Hujan Lokal hingga Akhir NovemberANTARA FOTO/Rahmad

Kepala Stasiun Iklim BMKG Maros, menyebutkan bahwa sejak awal November hujan sudah mulai turun di sebagian daerah Sulsel. Terutama pada kawasan pantai barat meliputi Kabupaten Barru, Pangkep, Maros, dan Kota Makassar. Meski bersifat lokal, curah hujan dalam skala lebat.

Hartanto menjelaskan, pada awal November terjadi masa pancaroba atau peralihan musim dari kemarau ke musim hujan. Itu ditandai dengan kondisi cuaca yang cenderung tidak konsisten. Cuaca yang cerah pada pagi hari, misalnya, bisa berubah mendung atau hujan pada siang hari.

Pada masa ini, udara cenderung panas dan gerah. Termasuk dalam kondisi cuaca mendung. Umumnya, orang akan lebih mudah berkeringat.

“Saat ini kelembaban udara sudah mulai meningkat. Udara terasa lebih panas karena tingkat penguapannya lebih tinggi,” ucap Hartanto.

3. Masyarakat diimbau waspadai petir dan angin kencang

Peralihan Musim, Makassar Diguyur Hujan Lokal hingga Akhir NovemberPixabay.com/dMz

Hartanto mengatakan, pada masa peralihan musim masyarakat harus senantiasa waspada. Selain hujan, diprediksi bakal terjadi sejumlah fenomena alam seperti petir dan angin kencang. Kondisi angin kencang, petir, dan hujan lebat, berpeluang muncul dalam satu kondisi bersamaan.

“Kemarin kan puncak kemarau. Waspadai pohon-pohon yang kemarin sudah lapuk. Jangan sampai dahannya patah, atau pohon tumbang karena angin kencang. Potensi lainnya juga harus diwaspadai,” kata Hartanto.

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik, Begini Respons Masyarakat Makassar

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya