Pengelola Tetapkan Tarif Tol Layang Makasar Rp5.500

Tol layang dibangun dengan nilai investasi Rp2,2 triliun

Makassar, IDN Times - Perusahaan Bosowa Marga Nusantara (BMN) bakal menerapkan tarif Rp5.500 untuk sekali masuk Jalan Tol Ujung Pandang Seksi III atau tol layang Jalan AP Pettarani.

Pembangunan tol layang sepanjang 4,3 kilometer sedang dalam tahap akhir dan ditargetkan selesai akhir September 2020. Presiden Joko Widodo rencananya bakal meresmikan proyek itu Oktober nanti.

"Investasinya kan Rp2,243 triliun lebih, bisa dihitung berapa lama kembali. Itu pun Rp5.500 adalah tarif yang kemampuan masyarakat Makassar bisa untuk membayar," kata Direktur Teknik BMN, Ismail Malliungan yang dikutip ANTARA usai pemaparan progres jalan tol layang di kantor DPRD Sulsel, Makassar, Kamis (10/9/2020).

Baca Juga: Gubernur Sulsel Tinjau Proyek Tol Layang yang Bakal Diresmikan Jokowi

1. Tarif dihitung bersama pemerintah

Pengelola Tetapkan Tarif Tol Layang Makasar Rp5.500Proyek tol layang AP Pettarani Makassar. Humas Pemprov Sulsel

Ismail menjelaskan, tarif berdasarkan perhitungan antara BMN bersama Badan Penyelenggara Jalan Tol di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tarif ditetapkan untuk mengembalikan investasi pembangunan yang nilainya Rp2,2 triliun lebih.

"Ketemunya segitu (tarif). Jalan tol adalah investasi jangka panjang, masa pengembalian investasi lima tahun ditambah konsesi 10 tahun… Jadi 15 tahun setelah bosowa (pengguna lahan), masa pengembalian investasi akan nol," ucapnya.

Tarif tol, kata Ismail, juga termasuk pembayaran bunga dari pinjaman bank, biaya pemeliharaan operasional, dan lainnya.

"Tentu badan usaha ini (BMN) kan investasi, butuh juga keuntungan yang wajar," dia menambahkan.

2. Pengerjaan kini fokus pada pengembalian jalan arteri

Pengelola Tetapkan Tarif Tol Layang Makasar Rp5.500Proyek tol layang AP Pettarani Makassar. pu.go.id

Ismail menerangkan, progres pembangunan jalan tol layang kini mencapai 99,2 persen dari rencana. Kini pengerjaan berfokus pada pengembalian jalan arteri di bawah tol layang, di sepanjang Jalan AP Pettarani. Pengembalian kondisi jalan disebut baru mencapai 35 persen dari total.

Dia juga menyinggung soal penebangan ratusan pohon di sepanjang AP Pettarani sebelum proyek pembangunan dimulai. Pohon sudah digantikan dengan penanaman 5.060 bibit di sejumlah lokasi lain di Makassar.

"Nah, untuk pohon di samping ini tetap masih dipertahankan, beberapa kita tambah sesuai space tersedia di pendesterian trotoar di bawah jembatan layang tadi," kata dia.

3. Tol layang Pettarani diharapkan jadi solusi kemacetan

Pengelola Tetapkan Tarif Tol Layang Makasar Rp5.500Pekerja beraktivitas di lokasi proyek jalan tol layang di jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin ( 27/4/2020). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah meninjau pengerjaan proyek tol layang Pettarani, Makassar, Rabu (9/9/2020). Peninjauan tersebut dilakukan guna mengecek kondisi jalan sebelum tol ini diresmikan.

Sebagai informasi, Tol Layang Pettarani dimulai dari akhir Jalan Tol Seksi II, tepatnya di Persimpangan Jalan Urip Sumoharjo melewati Persimpangan Jalan Boulevard Panakkukang, Jalan Hertasning dan berakhir sebelum Persimpangan Jalan Sultan Alauddin. 

Dengan tergabungnya Tol Pettarani dengan Tol existing ini, maka seluruh ruas tol Seksi I – III akan berubah menjadi sistem operasi terbuka dengan total panjang 10,4 km. Jumlah lajur jalan adalah 2 x 2 dengan lebar 3,50 m dan memiliki dua on-off ramp yaitu di Boulevard dan Alauddin.

Nurdin menyampaikan terima kasih atas hadirnya jalan tol layang ini. Pasalnya, jalan tersebut diharapkan dapat mengurangi kemacetan di sepanjang jalan AP Pettarani Makassar. 

"Hadirnya jalan tol ini mengurai kemacetan di Jalan Pettarani," ujarnya. 

Baca Juga: Mundur dari Jadwal, Tol Layang Pettarani Diresmikan Oktober 2020

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya