Pemadam Kebakaran di Makassar Dianiaya saat Bertugas, Mobil Dirusak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Tiga petugas pemadam kebakaran dianiaya sejumlah orang saat berupaya memadamkan api di Jalan Pongtiku, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Rabu malam (18/10/2023). Kaca mobil armada pemadam juga dilempari hingga kacanya pecah.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Makassar Hasanuddin mengatakan, saat kejadian, petugas sempat kesulitan menembus lokasi kebakaran karena kerumunan warga di lokasi.
"Saya kira karena memang anggota kami sedang bekerja, namun terhalangi dengan banyak warga (di lokasi), ada anggota saya kena pukul tiga orang," terang Hasanuddin dikonfirmasi wartawan, Kamis (19/10/2023).
Pada peristiwa itu, sebanyak tujuh rumah tinggal hangus terbakar. Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran.
Baca Juga: Kasus Kebakaran di Kota Makassar Meningkat Pesat pada 2023
1. Mobil pemadam dilempari batu
Hasanuddin menjelaskan, pada Rabu malam pihaknya menerima laporan warga soal kejadian kebakaran di Jalan Pongtiku 1. Damkar Makassar mengerahkan 11 unit armada mobil pemadam ke lokasi.
Namun saat tiba di lokasi, mobil dan petugas damkar kesulitan masuk karena terhalang kerumunan warga. Diduga para pelaku menganiaya petugas karena dianggap telat sampai untuk memadamkan api.
"Kesulitannya itu karena banyaknya orang, yang mungkin namanya orang paniklah. Jadi terjadi itu (penganiayaan) dan satu unit mobil damkar kita juga kena lempara batu di kaca depan," ucap Hasanuddin.
2. Damkar Makassar laporkan penganiayaan ke polisi
Hasanuddin menekankan akan membawa kasus penganiayaan itu ke ranah hukum. Pihaknya melapor ke polisi karena petugas dianiaya saat tengah bertugas.
"Karena kita jadi korban pemukulan, saya kira tetap kita menempuh jalur hukum. Dari teman-teman yang jadi korban juga berniat laporkan ini ke polisi," katanya.
3. Warga berniat membantu pemadaman tapi malah menghalangi petugas
Hasanuddin mengakui bahwa saat kejadian kebakaran, banyak warga yang berkerumun bermaksud membantu upaya pemadaman. Namun hal itu justru menghalani aktivitas petugas Damkar.
"Biasalah seperti itu yang namanya juga orang panik. Sebenarnya niatnya juga mau membantu tapi mungkin hal itu berlebihan bahkan karena saking berlebihannya kita itu dihalang-halangi," kata Hasanuddin.
Baca Juga: Polisi di Makassar Dilaporkan Perkosa Mantan Pacar Kini Ditahan