Mengintip Aksi TNI AL Tumpas Perompak di Perairan Barombong
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Komando Armada II Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI menggelar latihan tempur di perairan Barombong Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (6/3). Latihan mengerahkan 120 prajurit dalam sebuah simulasi penumpasan perompak.
1. Latihan melibatkan dua Satuan Patroli
Latihan rutin tingkat Satuan ini menggabungkan unsur Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal VI dan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) Makassar.
“Latihan ini bertujuan untuk mengecek kesiapan Satrol Lantamal VI dan Yonmarhanlan VI Makassar dalam mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan dan tindak pidana di laut,” kata Komandan Satrol (Satuan Patroli) Lantamal VI Makassar Kolonel Laut (P) Bayu Trikuncoro melalui keterangan persnya.
2. Tiga kapal perang terlibat dalam situasi pembebasan sandera
Dalam latihan kali ini, Lantamal membentuk situasi prajurit TNI AL menyerbu perompak di tengah lautan. Mereka mengusung misi membebaskan anak buah kapal yang dibajak dan disandera kelompok perompak. Dalam simulasi baku tembak dengan prajurit, para perompak berjatuhan hingga akhirnya menyerah.
Kolonel Bayu mengatakan, simulasi latihan perang melibatkan tiga kapal perang Lantamal VI. Masing-masing KAL Birang 1.6.611, KAL Samalona i.6.02, dan Patkamla P Langkai. Selain itu, Lantamal juga menurunkan satu kapal cepat atau sea rider untuk mensterilkan lokasi latihan dari kapal-kapal nelayan di sekitar perairan Barombong.
"Latihan tempur tersebut berjalan lancar dan aman tanpa ada gangguan dan rintangan yang berarti,” ucap Bayu.
3. Simulasi untuk menguji kemampuan peran unsur laut
Bayu menjelaskan, latihan simulasi pembebasan sandera tidak hanya berguna untuk mengecek kesiapan Lantamal VI dalam mengantisipasi tindak kejahatan di laut. Satuan Patroli juga bisa sekaligus mengukur tingkat kemampuan standar yang harus dimiliki oleh satuan TNI AL.
Latihan tempur, antara lain menggabungkan kemampuan unsur laut dalam menembak sasaran permukaan, latihan prosedur pemeriksaan dan penyergapan kapal, serta latihan manuver taktis.
“Dilatihkan juga kemampuan tim pendarat dalam Raid Amfibi yang melibatkan tiga regu marinir,” Bayu melanjutkan.
Baca Juga: Ngeyel Curi Ikan, TNI AL Tembakan Meriam ke Kapal Asal Vietnam