Lulusan SD Dominasi Tenaga Kerja Sulsel, SMK Terbanyak Menganggur

Data Badan Pusat Statistik hingga Agustus 2019

Makassar, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa 6,4 juta lebih penduduk Sulawesi Selatan berstatus usia kerja atau 15 tahun ke atas pada Agustus 2019. Penduduk yang tergolong angkatan kerja mencapai 4,03 juta orang.

Kepala BPS Sulsel Yos Rudiansyah menyebutkan, angkatan kerja Sulsel terdiri dari 3,8 juta lebih penduduk bekerja. Sedangkan 200 ribu lebih orang berstatus pengangguran.

Dibandingkan Agustus 2018, penduduk bekerja di Sulsel bertambah 55.172 orang. Adapun pengangguran berkurang 12.801 orang. 

“Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) pada Agustus 2019 sebesar 62,90 persen, turun 0,11 persen dibandingkan Agustus 2018. Penurunan TPAK memberikan indikasi adanya potensi ekonomi dari sisi pasokan tenaga kerja yang menurun,” kata Yos melalui rilis pers yang diterima IDN Times di Makassar, Rabu (6/11).

Berikut sejumlah fakta seputar keadaan ketenagakerjaan Sulsel pada Agustus 2019.

Baca Juga: UMP Sulsel Naik 8,5 Persen Menjadi Rp3,1 Juta di Tahun 2020

1. Tingkat pengangguran terbuka cenderung menurun

Lulusan SD Dominasi Tenaga Kerja Sulsel, SMK Terbanyak MenganggurIDN Times/Hana Adi Perdana

BPS mengukur tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebagai indikator untuk mengukur  tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja. Pada Agustus 2019, TPT Sulsel berkisar 4,97 persen. Nilai itu turun dibandingkan Agustus 2018 sebesar 5,34 persen.

Tingkat pengangguran terbuka di perkotaan jauh lebih tinggi dibandingkan pedesaan. TPT di perkotaan sebesar 7,72 persen, sedangkan di pedesaan hanya 2,94 persen. Dari sisi jenis kelamin, TPT laki-laki 4,8 persen atau lebih rendah dibandingkan TPT perempuan sebesar 5,1 persen.

2. Lulusan SMK dominasi tingkat pengangguran terbuka

Lulusan SD Dominasi Tenaga Kerja Sulsel, SMK Terbanyak MenganggurANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Berdasarkan pendidikan, tingkat pengangguran terbuka di Sulsel masih didominasi lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK), yakni sebesar 9,7 persen. Namun Angka itu sudah menurun dibandingkan Agustus 2018, sebesar 12,48 persen. 

TPT berikutnya ditempati lulusan sekolah menengah atas, yaitu 7,87 persen. Lulusan universitas 6,98 persen, lulusan diploma 6,64 persen, dan lulusan SMP 3,67 persen.

“Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT lulusan SD ke bawah yang paling kecil di antara semua tingkat pendidikan, yaitu 2,10 persen,” ucap Yos.

3. Tiga lapangan pekerjaan utama mendominasi penyerapan tenaga kerja

Lulusan SD Dominasi Tenaga Kerja Sulsel, SMK Terbanyak MenganggurANTARA FOTO/Galih Pradipta

Menurut Yos, kondisi ketenagakerjaan, baik tingkat pengangguran maupun penduduk bekerja, tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor perekonomian dalam menyerap tenaga kerja. Jumlah penduduk yang bekerja pada setiap kategori juga menunjukkan kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja.

Pada Agustus 2019, struktur penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan utama di Sulsel masih didominasi oleh tiga sektor. Yang pertama, pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 35,96 persen. Lalu perdagangan sebesar 18,27 persen. Disusul industri pengolahan sebesar 8.93 persen. 

Status pekerjaan yang terbanyak adalah buruh atau karyawan (36,38 persen); berusaha sendiri (22,17 persen), dan dibantu buruh tidak tetap (17,42 persen). Sedangkan penduduk yang bekerja sebagai pekerja bebas ada di presentase terkecil, yakni 2,88 persen.

4. Lulusan SMP ke bawah dominasi penyerapan tenaga kerja

Lulusan SD Dominasi Tenaga Kerja Sulsel, SMK Terbanyak MenganggurANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

BPS mencatat bahwa penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2019 masih didominasi penduduk berpendidikan rendah, yakni lulusan SMP ke bawah sebanyak 2,12 juta orang lebih. Jumlah ini 55,58 persen dari total penyerapan tenaga kerja. Lebih rinci, lulusan SD ke bawah jadi penyumbang terbesar yakni 40,61 persen, dan lulusan SMP 14,97 persen.

Pekerja berpendidikan menengah menyusul sebesar 27,82 persen atau 1 juta orang lebih. Sedangkan penduduk berpendidikan tinggi hanya sebanyak 635 ribu orang lebih atau sekitar 16,60 persen.

Baca Juga: Jumlah Buta Aksara di Toraja Utara Tertinggi di Sulsel

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya