Jokowi Bacakan Pepatah Bugis, Ini Versi Lengkap dan Maknanya

Pura babbara’ sompekku, pura tangkisi’ golikku

Makassar, IDN Times - Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato usai dilantik di sidang paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, Minggu (20/10). Pada akhir pidatonya, Jokowi mengajak rakyat Indonesia untuk mengawal pemerintahan lima tahun ke depan.

Jokowi menutup pidato dengan peribahasa Bugis, setelah menyampaikan terima kasih kepada HM Jusuf Kalla, yang mendampinginya sebagai Wakil Presiden RI periode 2019-2024.

“Pura babbara’ sompekku, pura tangkisi’ golikku. Layarku sudah terkembang, kemudiku sudah terpasang. Kita bersama Menuju Indonesia maju!" kata Jokowi.

1. Baris pepatah yang tidak dibacakan: lebih baik karam daripada surut ke pantai

Jokowi Bacakan Pepatah Bugis, Ini Versi Lengkap dan MaknanyaANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Peribahasa yang dibacakan Jokowi menggambarkan keteguhan pelayar Bugis. Pepatah itu mengungkapkan tentang kesiapan seorang nakhoda menerjang ombak dalam pelayaran.

Namun, peribahasa itu belum lengkap. Sebab umum diketahui di masyarakat Bugis, terdapat tiga baris kalimat dalam pepatah itu. Artinya ada satu baris kalimat yang tidak dibacakan Jokowi. Begini versi lengkap peribahasanya:

Pura babbara' sompekku,
Pura tangkisi' golikku,
Ulebbirenni tellenge na towalie.

Artinya:
Tatkala layar telah terkembang,
kemudi telah terpasang,
lebih baik karam daripada surut ke pantai.

2. Pepatah menegaskan sikap pantang menyerah dalam mengarungi lautan

Jokowi Bacakan Pepatah Bugis, Ini Versi Lengkap dan MaknanyaDN Times /Gregorius Aryodamar P

Pepatah Bugis yang dibacakan Jokowi, terinspirasi dari semangat pelaut atau pasompe. Pelayar Bugis digambarkan teguh dan pantang menyerah dalam mengarungi samudra. Pepatah ini sering dijadikan masyarakat Bugis sebagai falsafah hidup dalam menjalani berbagai tantangan.

Noridah Kamari dan Jelani Harun, pada buku Dunia Maritim dalam Pemikiran Arena Wati (2017) mengatakan, dua baris pertama peribahasa bermaksud bahwa apabila layar dan kemudi telah terpasang, bermulalah pelayaran yang penuh persiapan untuk menempuh lautan. Bila sudah berlayar, bulatlah tekad untuk sampai ke tujuan.

"Dan para pasompe lebih rela tenggelam ke dasar lautan daripada mundur kembali ke tempat asal."

Baca Juga: Pelantikan Jokowi: Polisi Amankan Satu Unit Mobil dan Dua Bilah Parang

3. Bermakna semangat kehati-hatian dan pertimbangan matang

Jokowi Bacakan Pepatah Bugis, Ini Versi Lengkap dan MaknanyaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Keteguhan dan keyakinan pasompe mengarungi lautan sering dijadikan falsafah hidup masyarakat Bugis pada bidang selain pelayaran. Termasuk pada kehidupan sehari-hari.

Peribahasa di atas, misalnya mengandung semangat tentang kehati-hatian dan pertimbangan matang dan waras. Pelaut Bugis tak akan berlayar sebelum tiang, layar,  serta tali-temali diperiksa cermat dan teliti. Begitu pula dalam hidup atau memimpim, setiap langkah harus berdasar pertimbangan dan persiapan matang.

Baca Juga: Jokowi Ucapkan Pepatah Bugis di Akhir Pidato Setelah Pelantikan

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya