Hoaks Video Masjid Papua Dibakar, Ini Faktanya

Makassar, IDN Times - Video yang menunjukkan sebuah masjid di Papua terbakar beredar di media sosial belakangan ini. Gambar bergerak itu antara lain dibagikan lewat pesan berantai di aplikasi pesan instan WhatsApp.
Dalam video tersebut, terlihat masjid yang terbakar di bagian atap. Api berkobar di dekat kubah dan menimbulkan gumpalan asap hitam. Sebuah keterangan menyertai video tersebut, "Masjid di Papua dibakar."
Nyatanya, kejadian dalam video itu bukan di Papua. Bangunan yang terbakar merupakan Masjid Agung Belopa di Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Luwu. Masjid itu terbakar pada 29 Januari 2019 lalu.
Kepolisian Republik Indonesia juga sudah angkat bicara tetang pesan berantai. Polri memastikan video yang dikait-kaitkan dengan Papua merupakan informasi bohong atau hoaks.
"Rekan-rekan tolong kita cegah hoaks tentang Papua yang sengaja diprovokasi oleh orang-orang yang akan menghancurkan NKRI. Tadi siang beredar di medsos ada masjid di Papua dibakar massa. Ternyata itu Masjid di Belopa Kabupatn Luwu," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sulsel Kombes Dicky Sondani di Makassar, Minggu (1/9).
1. Polisi kejar pelaku penyebar hoaks

Dicky menyatakan saat ini petugas Polri tengah mengejar pelaku penyebar hoaks. Pelaku diduga sengaja menebar provokasi untuk tujuan tertentu.
Dicky mengingatkan bahwa penyebaran informasi bohong atau hoax merupakan pelanggaran hukum pidana. Pelakunya dapat dijerat dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, serta Undang-undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. Ancaman hukuman sampai sepuluh tahun penjara.
2. IDN Times pernah memuat berita kebakaran Masjid Agung Palopo

Video masjid terbakar yang disebar pesan berantai dapat dipastikan merupakan kebakaran di Masjid Agung Belopa, 29 Januari 2019. Bangunan yang ditunjukkan dalam video identik dengan masjid yang terbakar. Hal itu bisa ditunjukkan lewat arsip gambar dan berita yang tersebar di internet.
IDN Times juga pernah memuat berita kebakaran di Masjid Agung Belopa, dengan judul "Masjid Agung Belopa Luwu Dilalap Jago Merah". Saat itu Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Luwu Awwabin mengatakak peristiwa diduga akibat kelalaian pekerja yang pada saat kejadian sedang melakukan pengelasan di bagian kubah masjid. Sebelum terbakar, diketahui sejumlah pekerja sedang melakukan pengelasan di bagian atap masjid.
“Diduga kebakaran akibat kelalaian kerja, percikan api bersumber dari pengelasan di bagian kubah. Masjidnya memang sedang dipugar,” ujar Awwabin.
3. Hati-hati dengan tujuh tipe informasi salah

Claire Wardle dari First Draft, organisasi yang fokus pada informasi digital, merumuskan tujuh jenis informasi salah. Secara sederhana, konten tersebut bisa digolongkan pada dua kategori, yakni misinformasi atau informasi salah, dan disinformasi atau informasi yang sengaja dibuat salah.
Berikut tujuh informasi salah yang mesti kamu tahu:
- Satire atau parodi. Tidak ada niat untuk merugikan namun berpotensi untuk mengelabui.
- Konten yang menyesatkan. Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu.
- Konten tiruan. Ketika sebuah sumber asli ditiru.
- Konten palsu. Konten baru yang seratus persen salah dan didesain untuk menipu serta merugikan.
- Koneksi yang salah. Ketika judul, gambar, atau keterangan tidak mendukung konten.
- Konten yang salah. Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah.
- Konten yang dimanipulasi. Ketika informasi atau gambar yang asli dimanipulasi untuk menipu.