Guru Besar Unhas Ramaikan Bursa Kandidat Pilkada Makassar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Sejumlah kandidat bermunculan jelang Pemilihan Kepala Daerah Makassar 2024. Sejumlah tokoh sudah mejeng melalui baliho dan spanduk serta ramai jadi pemberitaan media.
Tak hanya diramaikan tokoh politik, bursa kandidat Wali Kota Makassar diisi figur dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi. Salah satunya Guru Besar Universitas Hasanuddin Profesor Yusran Yusuf, salah satu kandidat yang mulai ramai dibicarakan.
Baca Juga: Syarat Parpol Usung Paslon di Pilkada Makassar Minimal 10 Kursi
1. Pengamat: semua orang punya hak politik
Yusran Yusuf yang merupakan Sekretaris Jenderal Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unhas tidak asing dengan situasi politik pemerintahan di Makassar. Dia bernah menjabat sebagai Pejabat Wali Kota Makassar serta ketua tim ahli Wali Kota Makassar.
Pengamat politik Unhas Andi Lukman Irwan menganggap masuknya Yusran dalam bursa kandidat sebagai hal wajar. Menurut dia, semua orang memiliki hak politik, termasuk Yusran. Apalagi Yusran punya track record mendukung.
“Memang beliau punya pengalaman sebagai mantan pejabat Wali Kota, dan tentu sudah paham bagaimana geopolitik dan pertarungan elite di Kota Makassar,” kata Lukman, Selasa (7/5/2024).
1. Pengalaman sebagai Pj Wali Kota bisa jadi modal elektoral
Berbekal dengan segudang pengalaman birokrasi, Andi Lukman meyakini Yusran Yusuf memiliki dasar pengetahuan dan pemahaman. Hal itu bisa menempatkan posisinya pada pertarungan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang akan dihelat pada November 2024.
“Pernah menjadi pejabat Wali Kota Makassar, maka masyarakat sedikit banyak sudah mengenal beliau. Itu kans yang tentu memilki pengaruh elektoral,” kata Lukman.
3. Akademisi perlu pendekatan dengan partai politik
Andi Lukman menyarankan kepada Yusran Yusuf agar segera melakukan pendekatan ke partai politik. Itu jika Yusran serius dan punya keinginan bertarung di Pilkada.
“Ini yang belum nampak, pendekatan ke parpol. Salah satu kunci penting beliau harus menjadi bagian dari parpol. Apalagi beliau memang sudah sangat dekat dengan sejumlah elite parpol di pusat,” tuturnya.
Baca Juga: Calon Perseorangan di Pilkada Makassar Wajib Setor 67.402 KTP