Dua Ribu Lebih Korban Banjir Gowa Mengungsi 

Warga diimbau hingga kondisi betul-betul aman

Makassar, IDN Times - Banjir akibat curah hujan tinggi melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, hingga Rabu (23/1) pagi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel mencatat 2.121 warga menempati titik pengungsian.

Warga mengungsi sejak banjir mulai menerjang pada Selasa (22/1) siang. Sebagian dievakuasi tim gabungan TNI-Polri, BPBD, dan Basarnas dari permukiman yang terendam. Sejauh ini enam orang dinyatakan meninggal akibat banjir dan tanah longsor, sementara sekitar sepuluh warga dalam pencarian.

“Proses evakuasi masih tetap dilanjutkan, dan kami sudah bekerja sama dengan Basarnas, Kepolisian, TNI, masyarakat, dan Badan Bencana. Mari kita doakan agar kejadian ini bisa kembali normal,” kata Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, Selasa (22/1) malam.

Bagi warga yang terdampak banjir bisa menghubungi hotline layanan SAR 0811-447-115

1. Pemkab Gowa jamin ketersediaan makanan bagi pengungsi

Dua Ribu Lebih Korban Banjir Gowa Mengungsi IDN Times / Aan Pranata

Menurut data BPBD, masyarakat terdampak banjir tersebar di 13 titik pengungsian, sementara warga yang lain mengungsi di rumah kerabat dan keluarga. Titik pengungsian antara lain berdiri di masjid, kantor kelurahan, puskesmas, kantor kecamatan, kompleks perumahan, dan pasar.

Pasar Induk Minasamaupapasa di Kecamatan Somba Opu, jadi titik dengan pengungsi terbesar, yakni 600 jiwa. Di setiap titik pengungsian disediakan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan-minum para pengungsi.

“Kami sudah mengimbau masyarakat untuk tetap mengungsi, tiga hari hingga seminggu ke depan, sampai benar-benar dinyatakan aman. Makanan kita yang sediakan,” ujar Adnan.

Baca Juga: Jalan Trans Sulawesi Lumpuh Akibat Banjir

2. Pintu air Waduk Bili-bili masih dibuka

Dua Ribu Lebih Korban Banjir Gowa Mengungsi IDN Times / Aan Pranata

Tingginya curah hujan sejak Senin (21/1) lalu menghasurkan pintu air Waduk Bili-bili dibuka. Akibatnya banjir menerjang kawasan di sekitar daerah aliran Sungai Jeneberang, yang merupakan hilir aliran Bili-bili.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Teuku Iskandar mengatakan hingga Rabu (23/1) pukul 9.00 Wita, elevasi Waduk Bili-bili masih pada level +100.85. Kondisi tersebut masih dalam batas siaga, sehingga pintu air masih dibuka.

“(Pintu air) masih dibuka sampai batas sedikit di bawah elevasi +99.50,” kata Iskandar.

3. Korban meninggal dari balita hingga dewasa

Dua Ribu Lebih Korban Banjir Gowa Mengungsi IDN Times / Aan Pranata

Bupati Gowa menerima laporan bahwa sejauh ini enam orang meninggal akibat banjir dan longsor di daerahnya. Empat orang lainnya luka-luka, sementara dirawat di puskesmas dan rumah sakit. Sedangkan sepuluh orang dinyatakan hilang.

Adnan mengatakan, korban jiwa antara lain balita yang diduga kedinginan, serta orang dewasa yang terseret arus dan tersengat aliran listrik. Dua orang yang tertimbun longsor belum teridentifikasi.

Baca Juga: Ratusan Warga Korban Banjir Jeneponto Dievakuasi Tim SAR Gabungan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya