DLH Makassar Minta Maaf, Ini Penyebab Bau Busuk dari TPA Antang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar meminta maaf kepada masyarakat atas bau sampah yang menyebar dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang dalam beberapa hari terakhir. Bau sampah tersebut disebabkan oleh adanya pengerukan akses jalan di tengah tumpukan sampah di TPA Antang.
Plt Kepala DLH Makassar, Ferdy Mochtar, menjelaskan bahwa pengerukan akses jalan ditujukan untuk mempermudah pengelolaan sampah di TPA Antang. Akses jalan tersebut menghubungkan bagian depan TPA yang sudah mencapai ketinggian 50 meter dan sangat berisiko longsor, dengan bagian belakang TPA yang masih memiliki lahan kosong sekitar 6 hektar.
“Kita lakukan pengerukan dan itu menimbulkan bau yang sangat menyengat,” kata Ferdy dalam keterangan persnya yang dikutip, Rabu (26/4/2023).
Baca Juga: Pemkot Makassar Bakal Remajakan 192 Truk Sampah Tangkasaki
1. Pemkot manfaatkan lahan pembuangan sementara
Ferdy menambahkan bahwa lahan kosong di bagian belakang TPA Antang masih bisa digunakan sebagai tempat pembuangan sementara selama satu sampai dua tahun, sambil menunggu proses pengadaan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) yang lebih modern dan ramah lingkungan.
Selain pengerukan akses jalan, DLH Makassar juga melakukan pembenahan saluran Kolam Lindi sepanjang 500 meter. Kolam Lindi adalah kolam yang berfungsi untuk mengolah air lindi yang berasal dari pelarutan dan pembusukan materi organik dan anorganik di dalam sampah.
“Kolam Lindi sangat penting untuk proses pelarutan air dengan keanekaragaman plankton sehingga potensi pencemaran terhadap air dan tanah dapat diminimalisir terhadap lingkungan sekitarnya,” ujar Ferdy.
2. Pengerjaan diperkirakan berlangsung tiga pekan
Ferdy memperkirakan bahwa pembenahan Kolam Lindi akan selesai dalam waktu tiga minggu. Selama proses pembenahan berlangsung, DLH Makassar akan melakukan beberapa upaya untuk mengurangi bau sampah, seperti menimbun sampah dengan lapisan tanah setiap tujuh hari, meratakan dan memadatkan sampah, serta menyemprotkan eko-ensim.
Pengerukan akses jalan gunung sampah dan pembenahan Kolam Lindi merupakan salah satu upaya Pemkot Makassar untuk meminimalisir kerawanan longsor yang sewaktu-waktu terjadi. Serta memudahkan pengelola sampah di TPA Antang dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
3. Pemkot bakal hadirkan PSEL
Untuk jangka panjang, Pemkot Makassar akan menghadirkan pengolahan sampah menjadi energi listrik dengan teknologi modern dan ramah lingkungan.
“Saat ini dalam proses seleksi administrasi dari 6 konsorsium, pertengahan tahun ini Pemerintah Kota Makassar diharapkan telah mendapatkan pemenangnya sehingga PSEL dapat bekerja secepat mungkin. Teknologi ini akan mampu mengurai sampah sebanyak 1.000 ton setiap harinya untuk menjadi energi listrik,” kata Ferdy.
Baca Juga: DLH Makassar Segera Hentikan Operasional Truk Sampah yang Tidak Layak