DKP Cek Keamanan Pangan Segar di Pasar Makassar, Ini Temuannya

Pemeriksaan jadi agenda rutin dan digelar acak

Makassar, IDN Times - Petugas Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Selatan menggelar pemeriksana dan pengawasan keamanan pangan di pasar-pasar tradisional di Makassar. Salah satunya di Pasar Sambung Jawa (Senggol), di Jalan Hati Murni, Kamis (1/2/2024).

Ketua Tim Pengawasan Keamanan Pangan Segar dan Tumbuhan DKP Sulsel Indarwati mengatakan, kegiatan rutin ini untuk memeriksa apakah pangan segar yang dijual di pasar aman atau tidak. Tim sekaligus mendata registrasi atau izin edar terhadap Pangan Segar Asal Tumbuhan Produk Negeri Usaha Kecil (PSAT-PDUK)

"Memeriksa buah dan sayuran segar termasuk label beras untuk memastikan bahwa beras tersebut sudah punya ijin edar atau belum, ada registrasinya atau belum. Jadi pemeriksaannya ini untuk memastikan bahan pangan tersebut bebas dari pestisida, formalin dan bahan berbahaya lainnya," kata Indarwati dalam keterangannya yang dikutip, Jumat (2/2/2024).

Dia menjelaskan, sistem pengawasan dilakukan secara acak di setiap lokasi pasar. Pemeriksaan serupa juga berlaku di daerah lain di luar Makasar.

Selama pemeriksaan dan pengawasan, disebutkan bahwa sejauh ini bahan pangan segar di Makassar masih cukup aman. Karena tidak ditemukan adanya pelanggaran berdasarkan hasil uji cepat melalui alat Rapid Tes Kit. Alat itu untuk mendeteksi kandungan pengawet pada bahan pangan segar.

"Jadi memang kami siapkan setiap kali turun ke lapangan. Jadi pengawasannya seperti Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan (Balai POM) hanya saja kalau balai POM itu untuk makanan kemasan. Kalau kami untuk bahan segar yang belum diolah," ucap Indarwati.

Kepala Pasar Sambung Jawa Mansyur Toto menyatakan bersyukur atas kunjungan seperti ini. Sebab dengan dipantau, kualitas pangan kualitas pangan yang dijual di pasarnya selalu terjaga.

"Karena kalau ada yang kedapatan pasti akan kena teguran dan akan dilaporkan. Kadang mereka juga menegur jika ada pedagang yang menyimpan atau menaruh jualannya di lantai. Karena dianggap tidak higenis," kata Toto.

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya