Cuaca Ekstrem, Tiga Pesawat Batal Mendarat di Bandara Hasanuddin

Hujan lebat dan angin kencang melanda wilayah barat Sulsel

Makassar, IDN Times - Tiga pesawat tujuan Makassar, Sulawesi Selatan, gagal mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Selasa (22/1) pagi, akibat dampak cuaca ekstrem. Pesawat dialihkan ke pendaratan alternatif di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur.

General Manager Airnav Indonesia Cabang Utama Makassar Novy Pantaryanto mengatakan, pilot memutuskan tak mendarat di Bandara Hasanuddin karena cuaca hujan lebat disertai angin kencang. Dalam kondisi tersebut jarak pandang tidak memungkinkan untuk pendaratan.

“Jarak pandang sempat turun di bawah batas minimum 800 meter,” kata Novy.

1. Dua pesawat berasal dari Ambon

Cuaca Ekstrem, Tiga Pesawat Batal Mendarat di Bandara HasanuddinInstagram.com/lionairgroup

Deputi General Manager Bidang Operasi Airnav cabang Makassar Davitson Aritonang menyebutkan, dua pesawat yang gagal mendarat berasal dari Ambon tujuan Makassar. Masing-masing Lion Air JT791 dan Garuda Indonesia GA641.

Satu lainnya berasal dari Palu, yakni maskapai Lion JT781. Tiga pesawat diarahkan ke Balikpapan untuk mendarat sementara.

“Saat ini pesawat menunggu keadaan cuaca membaik,” ujar Davitson.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Makassar Paling Baru dan Paling Hits, ke Sini Yuk!

2. BMKG ingatkan soal angin kecang di wilayah Sulsel

Cuaca Ekstrem, Tiga Pesawat Batal Mendarat di Bandara HasanuddinANTARA FOTO/Yusran Uccang

Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV Makassar memprediksi hujan lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi selama beberapa hari ke depan. Kondisi ini khususnya meliputi wilayah Sulsel, terutama pada pesisir barat.

Plt BBMKG Wilayah IV Joharman mengungkapkan, satu hari terakhir tercatat hujan lebat dengan intensitas lebat hingga 197 milimeter, dengan kecepatan anin maksimum 32 knot. 

Curah hujan yang tinggi disebabkan daerah tekanan rendah di sekitar Laut Flores dan daerah konvergensi di wilayah Selat Makassar. Selain itu suhu muka laut yang hangat di perairan Sulsel dan kelembaban udara sangat tinggi menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan sangat signifikan.

"Seiring dengan kondisi tersebut, masyarakat dihimbau agar mewaspadai bencana hidrometeorologi yang potensial terjadi dalam beberapa hari kedepan seperti banjir, longsor, dan angin kencang,” ujar Joharman.

3. Gelombang laut juga perlu diwaspadai

Cuaca Ekstrem, Tiga Pesawat Batal Mendarat di Bandara HasanuddinIDN Times / Aan Pranata

Selain melanda daratan, cuaca ekstrem juga menimbulkan gelombang tinggi di perairan sekitar Sulsel. Gelombang dengan ketinggian 1,25 - 2,5 meter berpotensi terjadi di Teluk Bone bagian utara, sedangkan gelombang dengan ketinggian 2,5 – 4 meter berpotensi terjadi di Teluk Bone bagian selatan.

Gelombang dengan ketinggian 4-6 meter berpotensi terjadi di Selat Makassar bagian selatan, Perairan barat Sulawesi Selatan, Perairan Kepulauan Sabalana, Perairan Kepulauan Selayar, dan Laut Flores. 

"Harap diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran,” kata Irwansyah Nasution Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Makassar Paling Baru dan Paling Hits, ke Sini Yuk!

Topik:

  • Dwi Agustiar
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya