Butuh Literasi Digital agar Terhindar Produk Keuangan Ilegal

Pahami manfaat, risiko, dan kemampuan perencanaan keuangan

Makassar, IDN Times - Seiring berkembangnya teknologi keuangan digital, masyarakat perlu memiliki kemampuan literasi digital dan keuangan yang baik.Tujuannya agar masyarakat dapat menentukan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan.

Hal itu disampaikan Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Komunikasi dan Informatika Septriana Tangkary. Dia menerangkan, literasi digital dan keuangan juga dapat membantu masyarakat memahami manfaat dan risiko, memiliki kemampuan dalam melakukan perencanaan keuangan, serta terhindar dari aktivitas investasi pada instrumen keuangan yang tidak jelas atau ilegal.

“Transformasi digital adalah masa depan ekonomi dan bisnis. Berbagai inovasi dalam bidang keuangan sangat membantu kecepatan dan kemudahan pelaku bisnis dan masyarakat dalam melakukan transaksi,” kata Septriana pada kegiatan Creative Talks Pojok Literasi: Waspada Produk Keuangan Ilegal di Makassar, Jumat (11/8/2023).

Creative Talks digelar oleh Kementerian Kominfo menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan diikuti masyarakat dari berbagai kalangan, di antaranya mahasiswa dan pelaku UMKM.

Baca Juga: Beli Rumah Cash atau KPR? Ini Kata Perencana Keuangan

1. Pemerintah daerah berperan mengedukasi masyarakat tentang keuangan

Butuh Literasi Digital agar Terhindar Produk Keuangan IlegalIlustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Kegiatan dibuka Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan Andi Taufik. Dalam sambutannya, Taufik mengatakan pemerintah, termasuk pemerintah daerah, terus berupaya memberikan edukasi keuangan
kepada masyarakat. Salah satunya caranya dengan membuat konten yang menarik dengan melibatkan content creator, influencer dan public figure yang berpengaruh.

“Dinas Kominfo Provinsi Sulawesi Selatan mengambil peran dalam kampanye literasi
keuangan, yaitu dengan cara mengintensifkan informasi yang akurat dan edukatif serta menyebarluaskan dampak negatif dan risiko produk keuangan ilegal melalui berbagai
platform seperti iklan televisi, radio, dan juga media sosial," ucapnya.

2. Tips mewaspadai produk keuangan ilegal

Butuh Literasi Digital agar Terhindar Produk Keuangan IlegalOtoritas Jasa Keuangan (OJK). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Entitas produk keuangan ilegal sangat merugikan masyarakat. Dalam periode tahun 2017
sampai 2022, kerugian masyarakat akibat entitas investasi ilegal dan kegiatan usaha tanpa izin lainnya diestimasikan mencapai Rp139,04 triliun. Data itu disampaikan Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK dan Kemitraan Pemerintah Daerah Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulampua, Bondan Kusuma.

Bondan mengatakan, langkah pemblokiran entitas produk keuangan ilegal terus dilakukan. “Pada periode 2017 sampai dengan 5 Agustus 2023, Satgas Waspada Investasi telah
menghentikan sebanyak 6.895 kegiatan usaha tanpa izin yang terdiri dari pinjaman online, aset crypto, investasi, dan kegiatan tanpa izin lain di sektor keuangan yang marak terjadi dan terus bertambah baik secara kuantitas dan/atau variasi," ujar Bondan.

Selain upaya pemblokiran, Bondan mengajak masyarakat turut mewaspadai produk keuangan ilegal. Misalnya dalam investasi binary option, robot trading, aset crypto, dan money game yang kini sedang tren. Dia berpesan, sebelum berinvestasi selalu ingat prinsip 2L yaitu Legal dan Logis.

"Legal berarti cek status perizinannya, baik badan hukum maupun produknya. Sementara logis adalah imbal hasil yang wajar dan risiko yang dimiliki," Bondan menerangkan.

3. Tingkat literasi keuangan masyarakat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi

Butuh Literasi Digital agar Terhindar Produk Keuangan Ilegalilustrasi keuangan (IDN Times/Mela Hapsari)

Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Prof. Gagaring Pagalung menyebut faktor keuangan sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi suatu negara. Jika sektor keuangannya berkembang, maka pertumbuhan ekonominya pun akan tinggi.

Gagaring mengatakan diperlukan tingkat literasi keuangan yang baik oleh masyarakat untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Dia menekankan prinsip dasar pengelolaan keuangan yang perlu dimiliki.

“Ada tiga prinsip utama dalam pengelolaan uang, yaitu tahu ke mana saja uang kita mengalir, penerimaan harus lebih besar dari pengeluaran, dan berinvestasi," katanya.

Baca Juga: 5 Skill Kelola Keuangan yang Harus Kamu Miliki, Mulai dengan Budgeting

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya