Beroperasi, Dermaga Makassar New Port Tekan Antrean Peti Kemas

MNP tahap pertama selesai dikerjakan pada akhir Maret 2019

Makassar, IDN Times - Dermaga Makassar New Port (MNP) Makassar, Sulawesi Selatan mendapat izin beroperasi penuh sejak 28 Maret 2019. Sejak saat itu, kehadiran dermaga baru diklaim mampu mengatasi masalah antrean bongkar muat barang di terminal peti kemas Pelabuhan Makassar

Proyek MNP tahap pertama atau 1-A selesai dikerjakan pada akhir Maret. Proyek ini rampung dengan panjang dermaga 320 meter dan luas 22 hektare. Pelabuhan ini memiliki kapasitas penumpukan peti kemas mencapai 800.000 TEUs per tahun.

General Manager PT Pelindo IV Cabang Terminal Peti Kemas Makassar Yosef Benny Rohy mengungkapkan, sebelum MNP beroperasi, aktivitas bongkar muat barang di terminal peti kemas mencapai dua ribu kontainer per hari. Setelah ada MNP, aktivitas turun jadi rata-rata 1.400 per hari karena bongkar muat terbagi dalam dua lokasi.

“Kondisi ini jelas menjadi pengurai antrean kapal di dermaga terminal peti kemas sebesar 30 persen,” kata Yosef melalui siaran pers yang diterima Senin (8/4).

Baca Juga: Makassar New Port Tahap I Rampung Akhir Maret 2019

1. Dermaga baru juga kurangi waktu tunggu kapal

Beroperasi, Dermaga Makassar New Port Tekan Antrean Peti KemasIDN Times / Pelindo IV

Yosef mengatakan, kehadiran MNP tidak hanya berdampak terhadap menurunnya tingkat antrean bongkar muat. Sebagian aktivitas yang dipindahkan ke dermaga baru juga otomatis menekan waktu tunggu kapal atau waiting time bagi kapal yang hendak bersandar di dermaga terminal peti kemas.

Menurut catatan Pelindo IV, saat ini rata-rata waiting time di dermaga peti kemas tinggal satu hari. Kondisi tersebut dianggap sudah normal. Sebelum MNP beroperasi, waiting time bisa mencapai tiga hingga empat hari.

Baca Juga: Pemprov Sulsel Akan Kaji Aturan Soal Tarif Ojek Online

2. MNP sudah bisa melayani ekspor langsung

Beroperasi, Dermaga Makassar New Port Tekan Antrean Peti Kemaspixabay.com/users/michaelgaida-652234/

Direktur Utama PT Pelindo IV Farid Padang mengatakan, pihaknya mengoperasikan penuh MNP setelah turun izin dari Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Selama ini telah dilakukan uji coba sandar kapal, sejak peluncuran awal pada November 2018.

Saat ini, dermaga MNP beroperasi dengan kedalaman muka air surut terendah atau Low Water Spring -16 meter. Spesifikasi itu sudah bisa memenuhi standar untuk disandari kapal dengan bobot besar untuk ekspor langsung ke luar negeri. Layanan itu disebut dengan direct call.

“Sebelumnya kedalaman dermaga MNP baru -12 meter, tapi sudah bisa digunakan untuk uji coba sandar kapal sambil terus dilakukan pengerukan,” ucap Farid.

3. Pelabuhan melayani angkutan barang dengan rute tujuan Indonesia timur

Beroperasi, Dermaga Makassar New Port Tekan Antrean Peti KemasIDN Times/Dini suciatiningrum

Farid menerangkan, dermaga MNP sejauh ini disandari kapal yang rata-rata memuat barang komoditas. Barang dikirimkan dari Makassar menuju beberapa daerah tujuan di wilayah Indonesia bagian timur, seperti Ambon, Ternate, Sorong, Surabaya, Manokwari, Nabire, dan Jayapura.

“Barang yang diangkut antara lain semen, makanan ternak, beras, minuman, palawija, gula pasir, dan barang elektronik,” katanya.

4. MNP bakal dibangun hingga 2032

Beroperasi, Dermaga Makassar New Port Tekan Antrean Peti KemasIDN Times / Pelindo IV

Pelabuhan Makassar New Port merupakan salah satu proyek strategis nasional di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Pembangunan terbagi dalam beberapa tahap hingga tahun 2032.

Nantinya, proyek pelabuhan direncanakan memiliki dermaga total sepanjang 2.184 meter dan luas lapangan penumpukan 10 hektare. Sehingga total kapasitas terpasang sebesar 5 juta TEUs per tahun.

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya