Begini Rasanya Masuk Kapal Siluman, KRI I Gusti Ngurah Rai

Ada ruang misterius dan terlarang di dekat tangga

Makassar, IDN Times - Pada 20 November 1946, Belanda melancarkan serangan besar di wilayah Indonesia. Di Marga, Tabanan Bali, pasukan penjajah diadang dan terlibat pertempuran dengan pasukan Ciung Wanara di bawah Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Pertempuran itu dikenang dengan Puputan Margarana, yang dalam bahasa Bali berarti habis-habisan di Marga. Kala itu pemimpin pasukan Ciung Wanara, I Gusti Ngurah Rai gugur dan kelak ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Berpuluh tahun usai pertempuran di Marga, I Gusti Ngurah Rai hidup kembali dalam barisan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut. Pada Januari 2018 dia diabadikan sebagai nama kapal perang (KRI) jenis perusak kawal rudal dengan nomor lambung 332. Di kalangan militer, kapal ini dikenal dengan sebutan "siluman" karena punya fitur sulit terdeteksi radar musuh.

“Pemahamannya, (kapal) mampu membiaskan tangkapan gelombang elektromagnetik,” kata Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai - 332 Kolonel Laut (P) Henry Ballo kepada wartawan di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (27/3).

KRI - 332 bersandar di Pelabuhan Makassar di tengah kegiatan patroli dan latihan di wilayah perairan Republik Indonesia. Prajurit kapal mengisi ulang bekal sebelum melanjutkan perjalanannya. Jelang pelayaran pukul10.00 Wita, IDN Times diizinkan untuk mengintip bagaimana dalaman kapal ini dalam sebuah kunjungan singkat. Penasaran? Simak nih perjalanan reporter IDN Times, Aan Pranata.

1. Penjagaan ketat di geladak

Begini Rasanya Masuk Kapal Siluman, KRI I Gusti Ngurah RaiIDN Times / Aan Pranata

Pada pukul 9.30 Wita, sebuah tangga masih menjulur dari geladak kapal ke bibir dermaga. Tiga puluh menit lagi kapal lepas jangkar untuk melanjutkan pelayaran. Prajurit kapal tengah mengikuti upacara di buritan.

Pada pintu geladak, aku melihat dua petugas tampak berjaga-jaga. Dia memantau siapa saja orang yang keluar-masuk kapal. Tidak sembarang orang bisa naik. Hanya mereka yang mengantongi izin pimpinan.

Bahkan, pada pos penjagaan juga tertera daftar pejabat yang sedang berada di dalam KRI - 332.

2. Prajurit kapal sedia di pos tempur

Begini Rasanya Masuk Kapal Siluman, KRI I Gusti Ngurah RaiIDN Times / Aan Pranata

Jelang pelayaran, prajurit KRI - 332 hilir mudik di atas kapal. Kolonel Laut (P) Henry Ballo mengatakan, kapal ini diawaki total 111 personel. Dalam perjalanan, setiap prajurit selalu sedia pada pos tempur, dengan masing-masing satu orang memegang satu peralatan.

KRI - 332 disebut sebagai kapal pemukul terbaik TNI AL saat ini. Karena itu prajuritnya pun bukan orang sembarangan. Kapal ini mampu mengangkut 120 kru dengan kecepatan maksimal 28 knot.

“Sudah pasti semuanya pilihan yang telah menjalani seleksi ketat, uji kompetensi. Mereka mampu dan siap mengawaki, karena kapal ini dilengkapi peralatan sangat canggih dan serba komputerisasi,” kata Ballo.

3. Dek kapal yang selalu baru

Begini Rasanya Masuk Kapal Siluman, KRI I Gusti Ngurah RaiIDN Times / Aan Pranata

Dari atas dek, prajurit berpencar ke sejumlah bagian kapal. Setiap bagian atau ruangan dihubungkan melalui dek dan lorong. Interior kapal didominasi nuansa abu-abu pada dinding. Sedangkan lantainya dicat hijau.

Aku harus ekstra hati-hati saat naik-turun lantai dek karena anak tangganya cukup curam.

Dioperasikan sejak satu tahun lalu, pemandangan dalam ruangan KRI-332 masih lekat dengan nuansa baru. Setiap elemen terlihat bersih dan tertata rapi. Seorang petugas secara periodik muncul membersihkan lantai. Udara sejuk keluar dari saluran pendingin udara.

4. Ruangan misterius di dekat tangga

Begini Rasanya Masuk Kapal Siluman, KRI I Gusti Ngurah RaiIDN Times / Aan Pranata

Seorang petugas KRI - 332 membawa sejumlah wartawan berkeliling kapal selama bersandar di dermaga. Dari geladak, aku berjalan melintasi dek, mengunjungi anjungan, hingga melihat lebih dekat senjata meriam di haluan.

Petugas membolehkanku dan beberapa wartawan lain untuk melihat-lihat dan mengambil gambar di dalam kapal. Kecuali satu ruangan di dekat tangga menuju anjungan. Di pintu tertera tanda ruang terbatas dan larangan masuk.

Ruangan ini bernama War Zone, yang jadi pusat untuk menyusun strategi tempur. Apa saja isinya, hanya sedikit kalangan tertentu yang tahu.

“Tidak boleh masuk. Itu ruangan terlarang,” kata petugas kapal.

Baca Juga: Kapal "Siluman" TNI AL Tampakkan Diri di Makassar, Ini Wujudnya

5. Melihat Selat Makassar dari anjungan

Begini Rasanya Masuk Kapal Siluman, KRI I Gusti Ngurah RaiIDN Times / Aan Pranata

Anjungan menjadi pusat kendali kapal. Karena di tempat inilah nakhoda mengontrol segala macam teknis pelayaran. Bagi orang awam, pemandangan di ruangan ini mungkin akan membingungkan karena dipenuhi tombol dan layar komputer.

Jelang pelayaran, seorang prajurit terlihat mengecek informasi terbaru cuaca dan gelombang yang terpampang di dinding. Prajurit lainnya mengamati peta di layar. Dari kaca terlihat jelas pemandangan sekeliling luar kapal yang cerah berawan.

KRI I Gusti Ngurah Rai - 332 hasil kerja sama PT PAL Indonesia dengan perusahaan kapal Belanda, Damen Schelde Naval Ship Building (DSNS). Kapal memiliki spesifikasi panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter, draft termasuk sonar 5,73 meter, dengan bobot penuh 3.216 ton.

Baca Juga: Disebut Kapal Siluman, Begini Kekuatan KRI I Gusti Ngurah Rai

6. Kokohnya meriam di haluan

Begini Rasanya Masuk Kapal Siluman, KRI I Gusti Ngurah RaiIDN Times / Aan Pranata

Dari kaca depan haluan, aku juga bisa melihat dengan jelas meriam utama KRI-332. Meriam ini berjenis Oto Melara 76/62 milimeter. Konon, alutsista ini beroperasi dengan peluru yang per biji seharga Rp18 juta. Dengan kontrol komputer, meriam bisa menjangkau target 360 derajat.

KRI-332 diperkuat dengan sejumlah persenjataan. Terdapat rudal SSM Exocet MM40 Block 3 yang jarak jangkauannya hingga 200 kilometer. Persenjataan lainnya adalah rudal SAM anti serangan udara Mica, yang dirancang untuk dapat beroperasi dalam waktu singkat. Kapal ini mampu menguasai segala jenis medan perang di berbagai cuaca.

“Kapal ini berkemampuan untuk pertahanan udara melawan pesawat, pertahanan di permukaan dengan kapal musuh, serta peperangan bawah air melawan kapal selam,” ucap Ballo.

7. Kapal hanya bersandar dua hari di Makassar

Begini Rasanya Masuk Kapal Siluman, KRI I Gusti Ngurah RaiIDN Times / Aan Pranata

KRI - 332 bersandar di Makassar sejak Selasa (26/3). Prajurit kapal baru saja mengikuti latihan bersama TNI Angkatan Udara dengan sandi ‘Perkasa B Tahun 2019’. Kapal sandar mengisi bahan bakar, air, dan bekal lain sebelum kembali berlayar, Rabu (27/3).

Pelepasan KRI di Pelabuhan Makassar dihadiri Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono. Kapal melanjutkan patroli di wilayah laut Indonesia.

 

Topik:

  • Aan Pranata
  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya