Arus Barang Pelindo Regional 4 Tumbuh 158,87 Persen

Semua lini bisnis Pelindo 4 meningkat di semester I

Makassar, IDN Times - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 4 mencatat peningkatan signifikan pada kinerja pada semester pertama tahun ini. Meningkatnya nilai ekspor impor khususnya yang melalui Pelabuhan Makassar pada Maret tahun ini diduga menjadi pemantik.

Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2023, di mana ekspor di wilayah Sulsel pada Maret lalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu 31,60 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Regional Head 4 Pelindo Enriany Muis mengatakan, rata-rata semua lini bisnis Pelindo di Regional 4 mengalami peningkatan di semester pertama tahun ini. “Dibandingkan dengan semester 1 2022, peningkatan yang cukup besar terjadi pada arus barang non peti kemas yakni sebesar 156,87%,” katanya melalui keterangan pers, Senin (31/7/2023).

Baca Juga: Potret Terminal Petikemas New Makassar, Green Port Berbasis Listrik

1. Arus barang non peti kemas 21 juta ton per meter kubik

Arus Barang Pelindo Regional 4 Tumbuh 158,87 PersenIlustrasi pelabuhan. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Enriany menyebutkan, pada semester pertama tahun lalu arus barang non peti kemas di Pelindo Regional 4 sebanyak 13.752.618 ton per meter kubik. Pada periode yang sama tahun ini jumlah tersebut meningkat jadi 21.573.931 ton per meter kubik.

Selanjutnya tambah Enriany, untuk arus penumpang, kapal, peti kemas juga mengalami pertumbuhan. Yakni masing-masing sebesar 123,54 persen, 110,90 persen, dan 101,13 persen. Di mana pertumbuhan arus penumpang di semester 1 tahun ini masing-masing menjadi sebanyak 3.259.657 orang, arus kapal menjadi 208.955.107 Gross Tonnage (GT), dan arus peti kemas menjadi 1.072.305 TEUs (Twenty-foot Equivalent Unit, yaitu satuan kapasitas kargo).

2. Lima pelabuhan dengan arus barang non peti kemas terbesar

Arus Barang Pelindo Regional 4 Tumbuh 158,87 PersenIlustrasi Infrastruktur (Pelabuhan) (IDN Times/Arief Rahmat)

Divison Head Operasi Pelindo Regional 4, Yusida M. Palesang menambahkan, lima besar pelabuhan di Regional 4 yang jumlah arus barang non peti kemas juga meningkat di semester pertama tahun ini dibandingkan termin yang sama tahun lalu. Yakni Pelabuhan Balikpapan, kemudian Pelabuhan Makassar, menyusul Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Parepare, dan Pelabuhan Samarinda.

“Di semester 1 tahun ini, masing-masing lima pelabuhan tersebut mencatat jumlah arus barang non peti kemas sebanyak 18.045.840 ton per meter kubik, 1.582.721 ton per meter kubik, 753.822 ton per meter kubik, 457.370, dan 124.914 ton per meter kubik,” kata Yusida.

Sedangkan untuk peti kemas, pelabuhan yang menduduki peringkat teratas dengan arus peti kemas tertinggi yakni TPK New Makassar 1 atau yang sebelumnya bernama Terminal Petikemas Makassar (TPM) sebanyak 200.903 TEUs, lalu Pelabuhan Samarinda sebanyak 153.190 TEUs, kemudian menyusul TPK New Makassar 2 atau sebelumnya Makassar New Port (MNP) sebanyak 130.761 TEUs, TPK Bitung 121.991 TEUs, dan PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT) sebanyak 96.483 TEUs.

Yusida mengatakan bahwa angka-angka tersebut tentunya masih akan terus bergerak, apalagi akhir tahun 2023 masih beberapa bulan lagi. Pihaknya berharap, tahun ini Pelindo khususnya di Regional 4 dapat mencapai kinerja yang telah ditetapkan Perseroan.

“Semoga kinerja Pelindo Regional 4 tahun ini bisa mencapai target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), bahkan harapannya bisa lebih dari target RKAP yang telah ditetapkan,” ucap Yusida.

3. Proyek MNP hampir rampung

Arus Barang Pelindo Regional 4 Tumbuh 158,87 PersenPelabuhan Makassar New Port (MNP). Dok. Pelindo Regional IV

Terkait pembangunan Makassar New Port yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) dan digadang-gadang bakal menjadi icon di KTI, Regional Head 4 Pelindo Enriany Muis menuturkan, per 23 Juli 2023 progress pembangunannya telah mencapai 98,87 persen. Pengerjaannya hampir rampung.

“Untuk MNP atau TPK New Makassar 2 Tahap 1A sudah beroperasi sejak 2 November 2018 lalu. Saat ini pembangunan yang dilakukan adalah untuk Tahap 1B dan 1C, yaitu konstruksi,” kata Enriany.

Adapun pembangunan yang saat ini tengah dilakukan adalah, pekerjaan container yard, rehandling dan pengerukan kolam putar, pekerjaan revement (talud penahan tanah), dan pembangunan masjid. Ditargetkan pembangunan MNP Tahap 1B dan 1C rampung pada 30 September tahun ini.

Baca Juga: Wujudkan Green Port, PLN Elektrifikasi Terminal Petikemas Makassar

Topik:

  • Aan Pranata

Berita Terkini Lainnya