300 Lebih Rumah di Sulsel Rusak Akibat Angin Kencang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makassar, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat 20 kejadian bencana di Sulawesi Selatan sepanjang awal tahun, Januari 2020. Sebanyak 345 rumah dilaporkan rusak, yang didominasi dampak angin kencang dan puting beliung.
Kepala BPBD Sulsel Syamsibar menyebutkan, hingga Senin (6/1), terjadi sepuluh kejadian angin kencang yang mengakibatkan kerusakan 147 rumah di sejumlah wilayah. Selain itu, ada enam kejadian angin puting beliung yang merusak 195 rumah, dan empat peristiwa tanah longsor dengan menimbulkan kerusakan tiga rumah dan 222 jalan.
“Tidak ada korban dalam kejadian itu. Warga yang rumahnya terdampak untuk sementara ada yang mengungsi di rumah keluarga atau kerabat,” kata Syamsibar saat dihubungi IDN Times di Makassar, Senin (6/1).
Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Jalur Pendakian Gunung Bulusaraung Pangkep Ditutup
1. Bencana terjadi di tengah hujan intensitas tinggi
Syamsibar mengatakan, bencana yang terjadi di Sulsel terjadi saat cuaca hujan dengan intensitas tinggi. Di saat yang sama terjadi angin kencang.
Peristiwa angin kencang teranyar terjadi pada Minggu (5/1) petang. BPBD menerima laporan kejadian dari delapan daerah, yakni Kabupaten Bulukumba, Pinrang, Jeneponto, Enrekang, Pangkep, Maros, Soppeng, dan Sidrap.
Salah satu lokasi dengan kerusakan terbanyak tercatat di Kabupaten Sidrap. Ada 85 rusak dengan kategori berat, sedang, hingga ringan. Jumlah itu dilaporkan dari tiga kelurahan, yaitu Batulappa, Lakessi, dan Sidenreng.
Di daerah tetangga, Pinrang, Setidaknya ada 71 rumah rusak, yang terbagi dalam kategori rusak berat dan rusak ringan.
2. BPBD salurkan bantuan bagi warga terdampak
BPBD Sulsel menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) segera setelah kejadian bencana. Berbagai upaya dilakukan di lokasi, berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Pada daerah yang dilanda angin kencang, BPBD turut membantu pembersihan di lokasi.
"Tim Reaksi Cepat BPBD di daerah sudah meninjau lokasi kejadian, melakukan pendataan serta berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Kita juga mendistribusikan bantuan logistik berupa terpal dan sembako," Syamsibar menerangkan.
3. Semua wilayah di Sulsel rentan bencana
BPBD Sulsel telah memetakan daerah-daerah yang dianggap berisiko terdampak bencana di musim cuaca ekstrem awal 2020. Syamsibar menyebut, ada 24 kabupaten yang masuk kategori zona merah atau rentan.
Kendati begitu, masyarakat diimbau tidak cemas karena petugas dan tim gabungan disiapkan di seluruh lokasi yang rawan terdampak bencana alam. Di saat yang sama, Pemprov Sulsel sudah menyiapkan dana kontijensi sebesar Rp22 miliar untuk tahap prabencana, tanggap darurat, serta pascabencana.
"Jadi untuk 24 kabupaten/kota ini memang cukup rentan. Tidak bisa kita pastikan bahwa ini (daerah) tidak jadi perhatian semua harus jadi perhatian. Yang kita fokuskan sekarang adalah, cara mengantisipasinya, meminimalisir agar tidak ada korban," kata Syamsibar saat berbincang dengan IDN Times, Sabtu (4/1).
4. BMKG prediksi Sulsel dilanda cuaca ekstrem pekan ini
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperbarui prakiraan cuaca di wilayah Indonesia, Minggu (5/1). Menurut hasil analisis terkini, beberapa wilayah berpotensi dilanda cuaca ekstrem dan curah hujan intensitas lebat dalam satu pekan ke depan.
Dalam rilis yang diterima IDN Times, wilayah Sulawesi Selatan termasuk daerah yang masuk wilayah berpotensi terjadi cuaca ekstrem. Kondisi itu diperkirakan terjadi pada periode 5-8 Januari, dan 9-12 Januari 2020.
Seiring cuaca ekstrem yang diikuti hujan lebat, petir, dan angin kencang, BMKG mengimbau masyarakat waspada. Masyarakat mesti berhati-hati terhadap dampak yang bisa ditimbulkan, di antaranya: banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin.
"BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG R Mulyono R Prabowo pada keterangan pers Minggu (5/1).
Baca Juga: Hujan Melanda Beberapa Hari, Kota Makassar Siaga Banjir