WNI Asal Sulut yang Tewas di Kamboja Dipulangkan ke Sulawesi Utara

- Jenazah Marco Gerson Tirayoh, pekerja migran ilegal asal Sulawesi Utara, berhasil dipulangkan ke Indonesia setelah ditemukan tergeletak di jalanan Phnom Penh.
- Keluarga Marco membuka donasi di media sosial dan mendapat bantuan dari LSM Manguni Makasiow serta anggota DPR RI untuk membiayai kepulangan jenazah.
- Jenazah Marco rencananya akan dimakamkan besok di kampung halamannya meskipun penyebab kematiannya masih misterius, ada yang menyebut dibunuh dan ada yang mengatakan serangan jantung.
Manado, IDN Times – Jenazah Marco Gerson Tirayoh, warga negara Indonesia (WNI) asal Sulawesi Utara yang menjadi pekerja migran ilegal di Kamboja, berhasil dipulangkan. Jenazah tiba Kamis (5/2/2025) malam di kediamannya di Kelurahan Airmadidi Bawah, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara.
Kakak Marco, Lidya Tirayoh, mengaku lega jenazah sang adik bisa dibawa pulang. “(Perasaan) sedih campur senang. Adik kami bisa dipulangkan ke Indonesia,” katanya, Jumat (7/2/2025).
Lidya mengaku proses yang dilalui keluarganya cukup panjang. Ia dan keluarga harus mengurus kepulangan Marco hingga ke Kamboja dan Jakarta.
1.Kumpul donasi

Untuk memulangkan jenazah Marco, keluarga membuka donasi di media sosial dan berhasil terkumpul Rp 30.000.000. Namun, jumlah tersebut masih belum cukup lantaran memulangkan jenazah Marco butuh biaya ratusan juta.
“Kami membuka donasi sudah sejak awal mendapat kabar Marco meninggal,” tambah Lidya.
Kemudian bantuan lain datang dari LSM Manguni Makasiow dan anggota DPR RI, Rio Dondokambey. Keluarga pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang sudah ikut berdonasi.
2.Tak permasalahkan kematian sang adik

Jenazah Marco rencananya akan dimakamkan besok. Pihak keluarga tak lagi mempermasalahkan kematian Marco.
"Banyak proses yang harus keluarga lewati. Tapi intinya kami senang Marco bisa dimakamkan di kampung halaman," sambung Lidya.
Penyebab kematian Marco memang masih misterius. Ada kabar yang menyebut bahwa Marco diduga dibunuh, namun ada juga yang mengatakan kematiannya disebabkan serangan jantung.
3.Jenazah Marco ditemukan di jalanan Phnom Penh

Sebelumnya, jenazah Marco ditemukan tergeletak di jalanan Phnom Penh, Ibu Kota Kamboja pada Kamis (2/1/2025). Marco diketahui bekerja di sebuah perusahaan sebagai seorang admin selama 1 tahun terakhir.
Kabar tersebut diterima keluarga Marcopada tanggal yang sama sekitar pukul 16.00 WITA. Berita itu juga sudah dikonfirmasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja.
“Kami terkejut karena baru saja video call dengan keluarga pada malam tahun baru,” kata kakak Marco, Lidya Tirajoh, Jumat (3/1/2025).