Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
20251230_114504.jpg
Kepala Bidang Penindakan dan Pemberantasan BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah saat memimpin rilis akhir tahun BNNP Sulsel di Makassar, Selasa (30/12/2025). IDN Times / Darsil Yahya

Intinya sih...

  • Sulsel masuk 5 besar kasus narkotika di Indonesia dengan 3.641 tersangka.

  • Posisi strategis Sulsel jadi pintu masuk narkotika, memudahkan lalu lintas orang maupun barang.

  • BNNP Sulsel lakukan program pemberdayaan alternatif di kawasan rawan narkotika, seperti pelatihan service hp dan pembuatan teri kriuk.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Makassar, IDN Times - Sulawesi Selatan menempati urutan kelima jumlah tersangka kasus narkotika terbanyak di Indonesia dengan 3.641 orang. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Penindakan dan Pemberantasan BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah dalam rilis akhir tahun BNNP Sulsel di Makassar, Selasa (30/12/2025).

"Berdasarkan Indonesia drugs report tahun 2025 yang dikeluarkan Badan Narkotika Nasional, Provinsi Sulawesi Selatan menempati urutan kelima jumlah tersangka kasus narkotika terbanyak di indonesia 3.641 tersangka," ujarnya.

1. DKI menempati posisi pertama kasus narkotika di Indonesia

Sepuluh tersangka yang ditangkap BNNP Sulsel dihadirkan saat pemusnahan narkotika di halaman Kantor BNNP Sulsel, Jl Manunggal, Kecamatan Tamalate, Makassar, Rabu (26/11/2025). IDN Times / Darsil Yahya

Ardiansyah menjelaskan bahwa kondisi tersebut bukanlah prestasi yang harus dibanggakan melainkan warning bagi masyarakat serta pihak terkait, karena peredaran narkotika di Sulsel kian mengkhawatirkan.

"Itu bukan prestasi. Tapi memang fakta, kami tidak menutup-nutupi. Oleh karena itu supaya rekan-rekan media tahu untuk dipublikasikan ke masyarakat bahwa memang peredaran kasus narkotika di Sulsel ini cukup massif," ucap Ardiansyah.

Sementara provinsi tertinggi penindakan kasus narkotika adalah DKI Jakarta dengan jumlah kasus 6.941 dan tersangka 9.392 orang, selanjutnya Jawa Timur dengan jumlah 5.593 kasus dan tersangka 7.026 orang, Sumatera Utara sebanyak 5.540 kasus dan tersangka 6987 orang, lalu keempat Jawa Barat sebanyak 3.144 kasus dan tersangka 3.996 orang.

Berdasarkan hasil penyelidikan BNNP Sulsel, hampir semua kalangan mulai petani, nelayan, dan lain sebagainya menggunakan narkoba karena hanya tahu bahwa itu adalah jamu, padahal zat terlarang.

"Makanya perlu pencegahan yang masif. Perlu upaya sosialisasi yang masif," tegasnya.

2. Posisi strategis Sulsel jadi pintu masuk narkotika

Kepala Bidang Penindakan dan Pemberantasan BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah saat rilis akhir tahun BNNP Sulsel di Makassar, Selasa (30/12/2025). IDN Times / Darsil Yahya

Ardiansyah mengungkapkan, posisi Provinsi Sulsel yang sangat strategis secara geografis karena memiliki pelabuhan laut, bandara, serta banyaknya jalur masuk tidak resmi menjadi celah yang kerap dimanfaatkan jaringan narkotika, baik dari luar negeri maupun antarprovinsi.

Menurutnya, kondisi ini memudahkan lalu lintas orang maupun barang, pada sisi positif, hal ini memberi kontribusi bagi perkembangan ekonomi dan pembangunan masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan.

"Namun pada sisi lain berdampak pada peningkatan berbagai kejahatan, baik yang bersifat konvensional maupun transnational crime seperti penyelundupan dan peredaran gelap narkotika," ungkapnya.

Selain itu, sepanjang tahun 2025, BNNP dan BNNK wilayah Sulawesi Selatan telah melaksanakan berbagai kegiatan dan pencapaian dalam upaya memerangi penyalahgunaan narkotika dan memberantas peredaran gelap narkotika.

BNNP Sulsel bersama stakeholder terkait selama januari hingga desember 2025 telah mengungkap 55 LKN dan 70 berkas perkara narkotika. sebanyak 38 berkas telah P21, sementara 37 berkas masih dalam proses penyidikan.

"Kasus tersebut melibatkan 70 tersangka dengan rincian 58 laki-laki dan 12 perempuan, sementara barang bukti yang disita yaitu 3.147,2 gram sabu, 17.509,33 gram ganja, 38,03 butir ekstasi, dan 222,45 gram tembakau sintetis," jelasnya.

Terkait pelaksanaan tim asesmen terpadu (TAT), BBNP telah melakukan asesmen terhadap 1.595 tersangka dengan rekomendasi rehabilitasi di lembaga sebanyak 1.356 orang, rehabilitasi di lapas/rutan 231 orang, dan 9 orang menjalani proses hukum tanpa rehabilitasi.

3. BNNP Sulsel buat program pemberdayaan alternatif di kawasan rawan narkotika

Suasana rilis akhir tahun BNNP Sulsel di Makassar, Selasa (30/12/2025). IDN Times / Darsil Yahya

Sementara untuk bidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat (P2M), Aradiansyah mengatakan bahwa program pencegahan ini dilakukan untuk meningkatkan daya tangkal masyarakat terhadap penyalahgunaan narkotika serta menumbuhkan kesadaran dalam penanganan P4GN.

"Pada tahun 2025 telah dicanangkan desa/kelurahan bersinar sebanyak 4 kelurahan yang disahkan melalui SK Bupati dan Walikota. BNNP juga melakukan sosialisasi atau penyuluhan dengan total 579 kegiatan dan sebaran 107.118 orang," bebernya.

Sedangkan untuk program pemberdayaan masyarakat sepanjang tahun 2025 terbentuk 7.478 penggiat anti narkoba dari empat lingkungan: pemerintah, swasta, masyarakat, dan pendidikan, deteksi dini dilakukan melalui tes urine 6.221 orang dengan hasil positif 58 laki-laki dan 2 perempuan.

BNNP Sulsel juga melakukan program pemberdayaan alternatif di kawasan rawan narkotika seperti Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, Makassar dengan pelatihan service hp bagi 20 peserta dan bantuan peralatan usaha. Di Kelurahan Salotellue. Kota Palopo diberikan pelatihan pembuatan teri kriuk bagi 30 peserta.

Pada bidang rehabilitasi BNNP Sulawesi Selatan menjalankan program rehabilitasi bagi pengguna dan pecandu narkotika sebagai upaya pemulihan fisik, mental dan sosial. sepanjang Januari - Desember 2025 layanan rehabilitasi diberikan kepada 1.720 klien melalui rawat jalan, rujukan, asesmen medis dan rawat inap, layanan asesmen medis mencapai 1.094 klien dan layanan rawat jalan 1.014 klien.

"Sebanyak 97 klien dirujuk ke Balai Rehabilitasi BNN Baddoka Makassar, sementara layanan surat keterangan hasil pemeriksaan narkotika (SHKPN dan penghasilan negara bukan pajak (PBNP) diberikan kepada 2.756 orang," kata Ardiansyah.

Tak hanya itu, lembaga rehabilitasi instansi pemerintah yang beroperasi sebanyak 7 lembaga dan untuk meningkatkan akses layanan, dibentuk 5 IBM (intervensi berbasis masyarakat) yang telah melayani 16 klien dan melatih 25 agen pemulihan. Layanan rawat inap di balai rehabilitasi baddoka mencapai 279 klien. Bidang rehabilitasi juga melakukan standarisasi sesuai SNI 8807-2022.

"Atas keberhasilan program p4gn serta capaian kinerja di tahun 2025, BNNP Sulawesi Selatan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh stakeholder terutama seluruh masyarakat Sulsel atas dukungan dan partisipasinya dalam P4GN," tandasnya.

Editorial Team