Posko pengungsian warga terdampak abrasi di Pantai Amurang, Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. (Dok. Pemkab Minsel)
Berdasarkan data perkembangan kaji cepat bencana abrasi pantai di Minahasa Selatan per Jumat (17/6/2-22), ada sebanyak 353 warga yang mengungsi. Adapun kerugian materiil yang dihimpun sebanyak 31 unit rumah rusak berat, 1 jembatan rusak berat, 5 unit cottage terdampak, 1 unit kafetaria, dan kawasan destinasi wisata juga turut terdampak.
Kepala BNPB mengapresiasi Pemkab Minahasa Selatan atas langkah cepat dalam penanganan bencana abrasi pantai. Suharyanto mengatakan bahwa upaya pemerintah daerah mulai dari penetapan status tanggap darurat, pembentukan posko darurat, pembukaan lokasi pengungsian, evakuasi masyarakat terdampak, pengoperasian dapur umum dan fasilitas lainnya sudah sesuai dengan format penanggulangan bencana.
“Yang pertama posko sudah dibuat. Terima kasih, saya apresiasi itu. Kemudian tempat pengungsian juga sudah ada. Yakinkan betul bahwa pengungsian bukan hanya tempat, tetapi juga kebutuhan dasar bagi para pengungsi ini yakinkan betul terpenuhi,” ungkap Suharyanto.
Dalam rapat koordinasi yang juga dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Minahasa Selatan, Kepala BNPB mengingatkan agar organisasi posko segera dibentuk dan dijalankan sebagaimana fungsi dan peranannya.
"Semuanya terpusat di posko tanggap darurat. Sehingga kegiatannya betul-betul terencana, terukur, serta dapat diimplementasikan di lapangan,” katanya.