Intan Jaya, IDN Times – Dewan Gereja Papua kembali menyerukan penghentian segera operasi militer di Tanah Papua, khususnya di Kabupaten Intan Jaya. Hal itu menyusul jatuhnya korban jiwa dari warga sipil dalam operasi militer pada 13 Mei 2025.
Dalam surat terbuka yang dikeluarkan dengan nomor 08/ST/DGP/V/25, Dewan Gereja Papua menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap peningkatan kekerasan dan penderitaan masyarakat sipil yang dianggap sudah berada di ambang krisis kemanusiaan.
Moderator Dewan Gereja Papua, Pdt. Benny Giay, menyatakan bahwa pendekatan militer yang terus dipaksakan oleh “unsur garis keras pemerintah” telah mengorbankan warga tak bersalah dan memperparah ketegangan di wilayah konflik.
"TPNPB-OPM bukan teroris dan bukan musuh negara. Mereka rakyat yang protes karena saluran politik yang tersumbat. Perdamaian di Papua bukan tidak mungkin, tetapi itu tergantung pemerintah,” tegas Pdt. Benny Giay, mengutip pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam suratnya.