Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Warga masyarakat mengungsi mencari perlindungan di halaman kediaman Kepala Dinas Sosial Kabupaten Puncak, Aser Tabuni, di Kampung Kimak, Distrik Ilaga. (IDN Times/Istimewa)

Intinya sih...

  • Warga sipil Agus Murib tewas ditembak di Papua Tengah oleh aparat militer Indonesia, menurut laporan TPNPB-OPM.
  • Peristiwa penembakan itu membuat warga merasa ketakutan dan mengungsi ke tempat perlindungan, seperti kediaman Kepala Dinas Sosial Kabupaten Puncak.
  • Pangdam XVII/Cenderawasih membantah klaim penembakan terhadap warga sipil, menyebut korban yang tertembak merupakan anggota TPNPB-OPM.

Timika, IDN Times – Seorang warga sipil atas nama Agus Murib dilaporkan tewas ditembak di Kampung Toanggi II, Distrik Gome Utara, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada Kamis (22/5/2025) lalu.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengatakan, pelaku dalam peristiwa penembakan ini diduga adalah aparat militer Indonesia, berdasarkan laporan dari pasukan TPNPB di Kabupaten Puncak.

"Laporan resmi dari pasukan TPNPB dari Ilaga pada hari Kamis, 22 Mei 2025 jam 21.30 bahwa militer Indonesia telah menembak mati Agus Murib selaku warga sipil pada hari Kamis, 22 Mei 2025 sekitar pukul 03.00 WIT di Kampung Toanggi II, Distrik Gome Utara, Ilaga, Papua," ujarnya dalam siaran pers.

Adapun kronologinya dijelaskan bahwa sejak pagi dini hari, korban Agus Murib bersama istrinya dari rumah pergi ke hutan untuk mencari rotan dan sayur.

"Sesampainya mereka di dalam hutan, aparat militer Indonesia sudah siaga satu dan langsung menembak mati Agus Murib. Sementara Istrinya melarikan diri dari dalam hutan di Kampung Toanggi ke pemukiman warga sipil," jelas Sebby.

Waraga mengungsi karena ketakutan

ilustrasi Penembakan (IDN Times/Aditya Pratama)

Peristiwa penembakan ini juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Puncak, Aser Tabuni, setelah menerima warga yang mengungsi ke kediamannya untuk mencari perlindungan.

Aser menyebut masyarakat merasa ketakutan akibat peristiwa itu sehingga pada Jumat (23/5/2025) pagi, mereka mendatangi kediamannya di Kampung Kimak, Distrik Ilaga.

"Itu kemarin (22/5) jam 3 terjadi penembakan di atas. Jadi, setelah mendengar itu, masyarakat masih bermalam di sana. Tapi karena mereka ketakutan, pagi ini (23/5) jam 6 sampai jam 7 mereka sudah bergeser tiba di Kimak, di tempat ini," tuturnya.

Sebagai Kepala Dinas Sosial dan juga sanak saudara dari masyarakat, Aser mengatakan pihaknya telah menyiapkan tenda dan juga bahan makanan untuk para pengungsi di halaman rumahnya.

"Hari ini, kami keluarga menerima mereka dan kami belanja tenda kemudian sayur, beras, lalu kami tampung mereka di sini. Saat ini pun karena kita sebagai orang adat, kasihan karena keluarga datang, maka kita ambil satu ekor babi harga Rp40 juta. Sementara kita masak sama-sama untuk mereka," ujarnya.

Aser saat itu juga mengatakan pihaknya masih menunggu hasil koordinasi dari pihak keluarga terkait pemakaman jenazah korban Agus Murib.

Sementara itu, berdasarkan informasi lanjutan yang dihimpun IDN Times, jenazah Agus Murib telah dikremasi pihak keluarga di kampung halamannya.

Di samping itu, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito, saat dikonfirmasi mengatakan tidak ada korban sipil atas nama Agus Murib yang ditembak TNI.

"Info Agus Murib bersama istrinya sementara tidak ada. Yang ada 7 orang merayap mendekati pos, tertembak 1 orang, lainnya melarikan diri," kata Mayjen TNI Rudi via pesan WhatsApp, Senin (26/5/2025) malam.

Dia menyebut korban yang tertembak itu terindikasi sebagai TPNPB-OPM karena beberapa tanda tertentu.

"Hal itu terjadi karena terpantau dari patroli drone bahwa ada 7 orang melakukan kegiatan mengendap-endap mendekati salah satu TK/pos di Puncak dan selanjutnya dilakukan tindakan 1 orang meninggal dunia, lainnya melarikan diri. Tanda-tanda lain yang bersangkutan menggunakan kalung bintang kejora. Keterangan lain-lain, konfirmasi ke Kogabwilhan saja. Thanks," pungkasnya.

IDN Times telah mengirimkan pesan konfirmasi ke Kapenkogabwilhan III, Kolonel Inf Winaryo, pada Senin (26/5/2025). Namun, hingga berita ini dterbitkan, Winaryo belum juga memberikan tanggapan.

Editorial Team