Palu, IDN Times - Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said atau Pasha Ungu menyambut hangat saat saya membuka pintu ruangan kerja di rumah jabatannya, 15 September, pekan lalu. Padatnya kegiatan sebagai pimpinan daerah membuat Pasha baru bisa ditemui sore itu, setelah beberapa jadwal wawancara sebelumnya tertunda.
Pasha akan mengakhiri jabatan pada tanggal 17 Februari 2021 mendatang. Kepada saya, Pasha menceritakan banyak hal terkait perjalanan kariernya di dunia politik. Baginya, berbagai rintangan dan tantangan yang telah dilalui sepanjang memimpin daerah, membuatnya lebih matang dalam bersikap dan menentukan kebijakan. Terlebih, kata dia, situasi pasca-bencana yang terjadi di Palu pada September 2018 silam, ditambah pandemik COVID-19, betul-betul menjadi momentum penempaan dirinya sebagai pemimpin publik.
Pasha membuka sesi obrolan kami dengan memaparkan fakta dirinya yang kandas mencalonkan diri pada ajang pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulteng 2020. Pasha sebelumnya telah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Anwar Hafid. Harapannya itu mentok karena kekurangan dua kursi dari partai politik pengusung.
Padahal, sebagian masyarakat Palu menakar peluang Pasha cukup besar untuk memenangkan kontestasi politik lima tahunan itu. "Kalau kemudian kemarin kami sebutlah belum beruntung ya. Itulah politik, ada yang mungkin merasa sudah melakukan banyak hal tapi tidak bisa memenuhi persyaratan, ada yang sudah melakukan komunikasi ini itu," kata Pasha.