Makassar, IDN Times - Perjalanan politik Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto bak roller coaster dalam tiga tahun belakangan. Setidaknya itu terlihat pada dua hajatan Pemilihan Kepala Daerah Makassar terakhir.
Di Pilkada 2018, Danny merupakan calon wali kota berstatus petahana. Dia menempuh jalur perseorangan, berpasangan dengan Wakil Ketua DPRD Makassar saat itu, Indira Mulyasari Paramastuti. Belum sempat bertarung, dia dan pasangannya didiskualifikasi dari pencalonan. Danny turun takhta pada Mei 2019.
Seperti yang sudah jadi sejarah, Pilkada Makassar 2018 tanpa pemenang sehingga diulang di tahun 2020. Danny yang kembali maju dengan dukungan Partai NasDem dan Gerindra -kali ini berpasangan dengan Fatmawati Rusdi- akhirnya keluar sebagai pemenang. Dia ditetapkan sebagai Wali Kota Makassar terpilih, dan dilantik hari ini, Jumat (26/2/2021).
“Jadi Allah memang memberikan saya kesempatan, yang secara tasawuf, saya mengartikan bahwa memang politik adalah bagian dari jalan yang dulu saya tidak sukai. Yang kemudian Allah memberikan saya pengalaman yang akhirnya saya berkesimpulan hanya dengan politiklah saya bisa jaga rakyat,” begitu Danny mengomentari soal fase teranyar di kehidupan politiknya.
Saat menjabat Wali Kota Makassar periode 2014-2019, kepemimpinan Danny Pomanto bersama Syamsu Rizal tak lepas dari pro dan kontra. Dia pun menyadari bahwa masih ada sejumlah program yang tidak jalan atau belum selesai kala itu. Kini dia dihadapkan dengan berbagai permasalahan kota dan masyarakatnya, ditambah dengan situasi pandemik COVID-19.
Reporter IDN Times Asrhawi Muin mewawancarai Danny Pomanto di kediaman pribadinya di Jalan Amirullah Makassar pada Sabtu, 30 Januari 2021. Danny menceritakan soal aktivitasnya selama jeda dari aktivitas pemerintahan, pengalaman terkena COVID-19, hubungannya dengan Jusuf Kalla, hingga sikapnya soal Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan mendatang.
Danny juga memaparkan rencana besarnya soal penanganan COVID-19 yang ideal di Makassar. Menurutnya, selama ini ada yang salah sehingga jumlah kasus orang terkonfirmasi positif tak kunjung menurun. Dia bahkan mengklaim sudah mempersiapkan peluncuran program khusus COVID-19, paling lambat tiga hari setelah dilantik.
“Pandemik jadi berkah sebenarnya, kalau kita mampu mengatasinya. Nanti kita lihat, saya terangkan tanggal 22 Februari,” ucap pria kelahiran Makassar 30 Januari 1964 itu.
Berikut ini petikan wawancara kami dengan Danny Pomanto, yang ditayangkan bertepatan dengan hari pertama dia bekerja di periode keduanya sebagai Wali Kota Makassar.