Makassar, IDN Times - Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, pada awal Oktober 2021 diakibatkan kerusakan parah pada daerah aliran sungai (DAS) Lamasi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Departemen Advokasi dan Kajian Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sulsel, Slamet Riadi, dalam konferensi pers virtual, Selasa (19/10/2021).
Menurut Slamet, DAS Lamasi saat ini telah mengalami kerusakan parah akibat deforestasi atau aktivitas penebangan hutan. Dengan kata lain, deforestasi bisa diartikan pengubahan area hutan menjadi lahan lain secara permanen oleh manusia.
"Penting diperhatikan pemerintah bahwa DAS Lamasu ini sudah kritis, diintai pula oleh bencana," kata Slamet.