Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi air mineral (pixabay.com/Baudolino)

Makassar, IDN Times - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Selatan (Sulsel) menilai kebutuhan air bersih di Sulsel, khususnya di Kota Makassar, akan semakin susah diakses oleh masyarakat.

Direktur Eksekutif Walhi Sulsel, Muh. Al Amin mengaku, susahnya masyarakat mengakses air baku sudah mulai terjadi dalam satu tahun terakhir ini karena Daerah Aliran Sungai (DAS) rusak.

"Sumber air baku PDAM kota Makassar kan diambil dari sungai Lekopancing Kabupaten Maros dan sungai Jene'berang di Kabupaten Gowa, itu debit air terus-menerus mengalami penurunan," ungkap Amin saat diwawancarai IDN Times Sulsel, Kamis sore (29/2/2024).

"Itu kenapa terjadi penurunan? Karena hulu daerah aliran sungai di Maros dan Gowa itu sudah rusak, tutupan hutannya saja sudah hilang, jadi daerah hutan di sekitar situ tidak bisa lagi menyimpan air baku," lanjutnya.

1. Hutan rusak karena alih fungsi lahan

Walhi Sulsel merilis catatan akhir tahun 2023 di Makassar, Minggu (31/12/2023). IDN Times/Dahrul Amri Lobubun

Amin menjelaskan, rusaknya hutan dan DAS di Maros dan Gowa disebabkan masifnya alih fungsi hutan atau lahan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

"Nah, kalau penyebab atau terjadinya alih fungsi lahan ini beragam, ada karena adanya pengembangan pertanian multikultural, ada karena masifnya pengembangan pariwisata, dan ada karena pertambangan," terang Amin.

2. Walhi dorong PDAM sediakan dana CSR untuk pemulihan hutan

Editorial Team

Tonton lebih seru di