Viral Pengeroyokan Adik Kelas di SMK 5 Makassar, Dipicu Senggolan

Makassar, IDN Times - Peristiwa perundungan kembali terjadi di lingkungan sekolah di Makassar. Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah siswa di SMK Negeri 5 mengeroyok seorang yang diketahui berstatus adik kelas.
Dalam video itu, sejumlah siswa berpakaian putih abu-abu tampak berkerumun. Di dalam kerumunan itu, diduga terjadi pengeroyokan. Hal ini diketahui dari suara si perekam video.
"Perkelahian anak STM. Kenapa itu dimassa adik kelas?" kata suara si perekam video, dalam tayangan yang dikutip, Rabu (31/7/2024).
1. Pengeroyokan gara-gara saling senggol
Setelah dikonfirmasi, aksi pengeroyokan itu terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 5 Makassar yang berlokasi di Jalan Sunu, Kelurahan Kalukuang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Senin (24/7/2024). Hal itu dibenarkan oleh Kepala Sekolah SMK 5 Makassar, Amar Bakti.
Korban diketahui merupakan siswa kelas X atau Kelas 1 dan pelaku merupakan kakak kelas atau senior korban. Amar menjelaskan aksi pengeroyokan itu diduga berawal dari saling senggol.
"Terkait dengan adanya video yang viral, kita lihat sesungguhnya ini kejadian berawal dari anak-anak itu saling bersenggolan saja pada awalnya," kata Amar, ketika dikonfirmasi Rabu (31/7/2024).
2. Pelaku perundungan sebanyak 13 orang

Amar mengaku pihaknya telah mendamaikan mereka setelah saling senggol itu. Hanya saja, aksi pengeroyokan ini kembali berulang saat mereka bertemu kembali.
"Terjadilah kejadian yang kemarin itu seperti yang di video," kata Amar.
Dia menyebut jumlah pelaku ada 13 orang. Namun setelah diinterogasi, hanya 3 orang yang mengaku memukul korban. Meski begitu, Amar menegaskan semua yang terlibat akan dihukum.
"Di saat kerumunan itu mereka banyak, tetapi dalam satu kelas itu ada 13 orang. Karena bentuk solidaritas mereka, kami perlakukan sama untuk 13 orang anak itu," kata Amar.
3. Kedua pihak bersepakat damai

Langkah yang diambil pihak sekolah adalah memanggil semua anak yang bersangkutan untuk didamaikan. Amar mengaku baik korban maupun pelaku telah saling menerima dan berdamai antara satu dengan yang lain.
Pihak sekolah juga telah duduk bersama dengan pihak orang tua, baik dari pihak orang tua korban maupun orang tua pelaku. Amar mengatakan masing-masing orang tua telah legawa untuk menyerahkan pembinaan kepada pihak sekolah.
"Semua orang tua mendukung kami dalam proses penanganan yang kami lakukan didampingi Cabdis dan Kabid SMK," kata Amar.