Viral Emak-Emak Tenggak Miras di Jeneponto, Polisi: Sudah Wajib Lapor
- Lim emak-emak di Jeneponto viral karena berjoget dan minum keras di depan umum
- Video diambil di sela-sela pesta pernikahan, lima emak-emak diamankan oleh polisi
- Mereka mengaku iseng-iseng dan hanya seru-seruan, tidak ada yang ditahan
Makassar, IDN Times - Lima orang emak-emak di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan terpaksa berurusan dengan hukum usai bikin geger jagat maya. Mereka terekam tengah asik berjoget sembari meminum minuman keras di depan umum.
Kasat Reskrim Polres Jeneponto, AKP Supriadi Anwar mengatakan, peristiwa itu berlangsung di Desa Bulusibatang, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Kamis (25/7/2024). Setelah viral, pihaknya kemudian menjemput enam orang, lima di antaranya emak-emak yang ada dalam video pada Jumat (26/7/2024).
“Kita amankan ada enam orang. Lima emak-emak. Satu lagi masih muda itu yang merekam. Kita amankan untuk klarifikasi. Mereka didampingi juga sama Kepala Desanya,” kata Supriadi kepada IDN Times, Minggu (27/72024).
1. Berawal dari pesta pernikahan
Sementara itu, Kepala Unit Tindak Pidana Umum Satreskrim Polres Jeneponto Ipda Nurhadi mengatakan dari hasil keterangan mereka. Video tersebut dibuat disela-sela pesta pernikahan. Adapun yang diamankan masing berinisial WN, SN, MA, HS, dan JH.
“Umurnya sudah lanjut, kira-kira 50 tahunan ke atas. Satu lagi perempuan inisial AT ini sekitar 20-an tahun yang berperan merekam video. Kalau JH itu yang punya hajatan,” ucap Nurhadi.
2. Mengaku hanya spontanitas untuk seru-seruan
Kepada polisi, emak-emak itu mengakui perbuatannya seperti di video yang beredar di Facebook dan Instagram. Nurhadi bilang, kalau tidak semua emak-emak itu menenggak miras jenis bir dan anggur merah.
“Hanya ibu inisial WN yang minum itupun mengaku hanya iseng-iseng. Karena baru minum sekali langsung muntah. Yang lain itu ada yang tuangkan, ada yang pegang botol (miras). Bukan peminum. Mereka bilangnya spontan saja, seru-seruan kan ada pesta itu,” jelas Nurhadi.
3. Polisi wajib-laporkan emak-emak
Nurhadi menjelaskan, emak-emak itu tak jadi ditahan. Mereka hanya diberikan pembinaan. “Sudah kita lakukan wajib lapor kepada yang bersangkutan. Setelah mereka membuat pernyataan tidak mengulangi dan membuat video permintaan maaf,” ucapnya.
Video permohonan maaf terpublikasi di akun Instagram @fakta.mks. “Saya, Wana, bersama lima teman yang ada di dalam video yang tersebar di akun Facebook Indar Ayu, memohon maaf atas kejadian tersebut, khususnya kepada masyarakat Desa Bulusibatang dan Kabupaten Jeneponto pada umumnya," tutur seorang emak-emak dalam video berdurasi 36 detik itu.
